Amerika Serius Mendaratkan Astronaut Wanita Pertama ke Bulan

Photo Author
- Selasa, 11 Februari 2020 | 04:10 WIB

PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump mencari miliaran dolar untuk Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional AS, NASA untuk kembali mendaratkan astronaut ke Bulan pada 2024. Trump akan mengusulkan kenaikan anggaran 12 persen untuk NASA ketika ia merilis rencana pengeluarannya.

Peningkatan tersebut termasuk pendanaan untuk mengembangkan pendarat manusia, dilansir Fox News akhir pekan lalu.

Tidak ada yang pernah ke Bulan sejak 1972 di bawah program Apollo yang sekarang tertutup oleh NASA. Namun sejak menjabat, Trump telah menjadikan eksplorasi antariksa sebagai prioritas utama, dan pemerintahannya dengan serius telah menetapkan target 2024 untuk pendaratan Bulan berikutnya.

Program antariksa NASA yang bernama Artemis, bertujuan untuk menempatkan wanita pertama di Bulan. Dalam jangka panjang, NASA ingin membangun keberadaan manusia yang berkelanjutan di bulan dengan tujuan mengirim manusia ke Mars pada 2030-an.

Anggaran Trump akan meningkatkan pengeluaran NASA dari sekitar $ 22,6 miliar menjadi $ 25,2 miliar pada tahun fiskal 2021. Anggaran NASA pertama kali dilaporkan The Wall Street Journal.

Permintaan anggaran juga sebagai tambahan untuk proyek astronomi Trump lainnya seperti Space Force. Trump menandatangani arahan Oval Office Februari lalu untuk menjadikan Space Force sebagai cabang keenam militer, dengan misi berpatroli di orbit dan melindungi AS dari serangan.

Anggaran Trump harus mendapatkan persetujuan dari Senat yang dikuasai Partai Republik dan Partai Demokrat, yang dipimpin oleh Pembicara Nancy Pelosi. Trump mempratinjau proposal dalam pidato State of the Union pada Selasa lalu.

"Kita harus merangkul perbatasan berikutnya, nasib manifes Amerika di bintang-bintang," kata Trump, yang mengundang calon astronot muda ke Capitol sebagai salah satu tamunya.

"Saya meminta Kongres untuk sepenuhnya mendanai program Artemis untuk memastikan bahwa pria berikutnya dan wanita pertama di bulan akan menjadi astronot Amerika - menggunakan ini sebagai landasan peluncuran untuk memastikan bahwa Amerika adalah negara pertama yang memasang benderanya di Mars."(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

Akademisi Desak Pemerintah Tegas Atur Kental Manis

Senin, 15 Desember 2025 | 20:38 WIB

Siap-siap, Chef Devina Punya Format Konten Terbaru

Kamis, 11 Desember 2025 | 13:40 WIB
X