gaya-hidup

Tips Usir Dehidrasi dan Radang Tenggorokan saat Musim Kemarau

Minggu, 30 Juli 2023 | 09:20 WIB
ilustrasi

Krjogja.com - JAKARTA – PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) memperhatikan persoalan dehidrasi dan radang tenggorokan. Dua penyakit yang dapat menyerang siapa pun, terutama ketika cuaca sedang tidak menentu. Kedua penyakit yang kerap kali dianggap sama ini ternyata berbeda penyebabnya.


“Dehidrasi itu kondisi tubuh kita kekurangan cairan. Dengan kata lain, cairan tubuh kita yang keluar lebih banyak daripada asupan cairan yang masuk. Seperti orang beraktivitas di cuaca panas, keringat keluar terus, melalui urine juga. Jadi lupa minum air,” ujar Medical Officer PT Kalbe Farma Tbk, dr. Christian I. Elim, dalam Live Instagram @ptkalbefarmatbk.


Sedangkan radang tenggorokan, merupakan keadaan tenggorokan yang terinfeksi oleh virus atau bakteri. Gejala keduanya pun berbeda. Gejala dehidrasi ialah badan lemas, muncul rasa haus, dan bibir kering. Gejala radang tenggorokan adalah nyeri saat menelan, terasa agak gatal atau kering di tenggorokan.


Sayangnya, dehidrasi sering kali tidak disadari. Namun, dehidrasi berat berisiko infeksi saluran kemih hingga gagal ginjal, apabila dehidrasi tidak segera ditangani. Aapabila sudah terkena dehidrasi, jauhkan mengonsumsi minuman dan makanan yang banyak mengandung garam dapat mengikat air, karena banyak mengeluarkan air.


Jika mengalami radang tenggorokan, diimbau tidak mengonsumsi makanan pedas yang membuat asam lambung meningkat dan memperparah kondisi. Selain itu, baik dehidrasi maupun radang tenggorokan, sistem imun tubuh harus ditingkatkan. Kemudian, istirahat dan tidur yang cukup, makan makanan dan minuman yang bergizi, serta membawa tumbler untuk persediaan air minum.


“Kalau radang tenggorokan bisa sembuh sendiri sekitar tujuh hari, tetapi jika tidak sembuh maka sebaiknya segera dikonsultasikan dengan dokter. Kalau dehidrasi, bisa dengan mengonsumsi air yang cukup supaya tenggorokan lebih lega,” jelas dr. Chris.


“Kalau dari Kalbe, kita punya minuman untuk mengobati panas dalam dan efek yang menyertai, seperti tenggorokannya gatal, kering, bibir pecah-pecah, sariawan itu juga bisa dibantu dengan Slasi. Tidak hanya ketika panas dalam, Slasi bisa diminum kapan saja,” tambah Brand Officer Slasi, Nico Guntara Sibarani.


Kelebihan Slasi ialah terdapat biji selasih, lidah buaya atau aloevera, alang-alang, dan jeruk nipis. Keempat bahan tersebut sangat bermanfaat untuk meredakan panas dalam dan mempercepat mengurangi nyeri saat panas dalam. Nico menekankan, Slasi pun aman untuk pasien diabetes dan GERD.


Cara mengonsumsinya mudah, karena tidak ada aturan baku karena Slasi dapat diminum kapan pun. Bahkan, ketika menikmati camilan gorengan ditemani segelas Slasi dingin maupun hangat. Minuman ini bisa dikonsumsi oleh usia minimal 10 tahun.


“Slasi bisa didapatkan di marketplace dan harganya murah, hanya Rp2000 saja per sachet sudah bisa menyegarkan tenggorokan,” kata Nico.


Di sisi lain, kata dr. Chris, untuk pencegahan dehidrasi dan radang tenggorokan diimbau untuk mengonsumsi air mineral minimal 2 liter setiap harinya. Perlu juga menghindari faktor pencetus, seperti istirahat yang cukup, rajin berolahraga, makan makanan yang bernutrisi, tidak berbagi makanan dengan orang yang sedang tertular. (*)

Tags

Terkini

Akademisi Desak Pemerintah Tegas Atur Kental Manis

Senin, 15 Desember 2025 | 20:38 WIB

Siap-siap, Chef Devina Punya Format Konten Terbaru

Kamis, 11 Desember 2025 | 13:40 WIB