gaya-hidup

Forum Kompak Bangun Kepedulian pada Autis

Selasa, 15 Desember 2020 | 02:10 WIB
Keluarga besar Forum Kompak dalam sebuah kegiatan. (Foto: Istimewa)

FORUM komunikasi orangtua dan masyarakat peduli autis Yogyakarta, yang menggunakan akronim Forum Kompak berdiri Juli tahun 2016, sebagai wadah para orang tua yang mempunyai anak penyandang autis dan masyarakat yang peduli terhadap penyandang autis. Saling menguatkan, berbagi pengalaman dalam mengasuh dan mendampingi anak penyandang autis.

Penjelasan ini disampaikan oleh Ketua Forum Kompak Hermie Wibowo di rumahnya Jalan Gejayan, Senin (14/12/2020). Kegiatan yang selama ini dilakukan adalah pendampingan minat bakat, seminar, pameran hasil karya anak, pentas seni, parenting, Family Gathering dan peringatan hari autis sedunia.

Tujuan Forum Kompak adalah melakukan sosialisasi tentang autisme kepada masyarakat dan membangun kepedulian masyarakat kepada para penyandang autis. Membantu terhadap pemenuhan hak hak, seperti hak memperoleh pendidikan, kesehatan, dan kesempatan mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan. Mendampingi anak anak dalam mengembangkan bakat dan ketrampilan mereka agar bisa maju dan mandiri. Juga latihan berwirausaha, jualan kue secara online dan mengantarkan pesanan.

Pendiri forum ini adalah Suhermi Kumaiyah, Yusi Novita, Heny Kurnia, Etik Suprapti, Kholifatut Diniah. Anggotanya kurang lebih 60 orang, dengan wilayah kegiatan di DIY, tapi sementara masih berkegiatan di lingkup Kabupaten Sleman. Anggotanya terdiri dari orangtua, praktisi kesehatan, dokter, psikolog, terapis autis dan masyarakat yang peduli, juga dari pegawai pemerintahan.

Agenda pertemuan sebulan sekali, untuk pendampingan bakat minat seminggu sekali setiap hari Sabtu, yang didampingi oleh tenaga guru seni Lala. Namun, semenjak adanya pandemi dari pertengahan bulan Maret 2020, untuk semua kegiatan kita tiadakan sampai situasinya memungkinkan. Dalam kegiatan selalu difasilitasi oleh pemerintah Kecamatan Depok, juga dari swadaya anggota dan dari para donatur.

Harapan orang tua, kedepannya agar tercipta hubungan yang harmonis antara para penyandang autis dengan masyarakat. Masyarakat semakin memahami dan bisa memberikan mereka kesempatan untuk terlibat dalam pembangunan masyarakat yang ramah terhadap kaum disabilitas khususnya penyandang autis. Mereka dengan bekal ketrampilannya diberi kesempatan untuk mendapatkan peluang usaha, sehingga mereka bisa berkarya dan hidup secara mandiri.(War)

Tags

Terkini

Akademisi Desak Pemerintah Tegas Atur Kental Manis

Senin, 15 Desember 2025 | 20:38 WIB

Siap-siap, Chef Devina Punya Format Konten Terbaru

Kamis, 11 Desember 2025 | 13:40 WIB