Pentaskan Reog Temanggung Dukung Seniman Ponorogo

Photo Author
- Senin, 18 April 2022 | 05:07 WIB
Kelompok kesenian reog gelar pentas sebagai dukungan agar kesenian asli Ponorogo itu diakui UNESCO (foto: zaini arrosyid)
Kelompok kesenian reog gelar pentas sebagai dukungan agar kesenian asli Ponorogo itu diakui UNESCO (foto: zaini arrosyid)

TEMANGGUNG, KRJOGJA.com – Belasan kelompok kesenian reog di Kabupaten Temanggung menggelar aksi solidaritas sebagai bentuk dukungan seniman Ponorogo yang berjuang agar reog diakui Unesco sebagai warisan budaya tak benda milik Republik Indonesia.

Koordinator aksi solidaritas, Sutopo mengatakan belasan kelompok kesenian Reog berasal dari berbagai penjuru kecamatan di Kabupaten Temanggung.

"Sebagian saja kelompok kesenian yang dapat pentas karena ada keterbatasan lokasi dan waktu," kata Sutopo, Minggu (17/4/2022).

Sutopo mengatakan pementasan dilakukan di halaman perkantoran Dinas Lingkungan Hidup. Pementasan sebagai respon agar Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Ristek Republik Indonesia untuk terus mengawal agar Reog Ponorogo dapat diakui dunia internasional melalui UNESCO sebagai warisan budaya tak benda milik Republik Indonesia.

Dikatakan para seniman juga gerah lantaran Malaysia berusaha mengajukan klaim sebagai pemilik sah seni Reog.

“Kami meminta pemerintah dalam hal ini Kemendikbud dan Ristek RI untuk terus mengawal status Reog Ponorogo agar diakui dunia internasional,"tegasnya.

Dia mengatakan jangan sampai Indonesia kalah dengan Malaysia yang sebenarnya hanya mengadopsi budaya asli Indonesia.

Seorang seniman Teguh Wicoro (29) meminta pemerintah Indonesia untuk segera merespon aspirasi dari para pemain Reog yang tersebar di berbagai penjuru daerah di Indonesia.

“Nyata Reog adalah asli dari Ponorogo, sehingga harus berjuang agar tercatat di Unesco," kata pria anggota Paguyuban Singo Sindoro asal Kecamatan Kranggan itu.

Dia mengatakan kesenian Reog Ponorogo sudah sangat mendarah daging. Sejak tahun 2007 sudah menjadi pemain Reog. Bahkan di desanya, kelompok kesenian ini sudah terbentuk sejak tahun 1987.

"Dari eksistensi itu, kami kerap diundang mentas di banyak acara. Desakan adalah save Reog Ponorogo, save seni budaya Indonesia,” kata dia.

Menyikapi aksi tersebut, Kabid Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Temanggung, Hanung Widanur mengatakan akan senantiasa mendukung sekaligus menaungi para pelaku seni sebagai upaya melestarikan warisan seni budaya asli Indonesia, termasuk yang masih eksis di Kabupaten Temanggung.

Dikatakan Reog Ponorogo masuk Temanggung sekitar 1970 an dan kini jumlah paguyubannya telah mencapai belasan kelompok.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lima Fakta Menarik Film Timur untuk Isi Liburan

Rabu, 17 Desember 2025 | 21:45 WIB

Ratusan Anak Meriahkan Gelar Karya Koreografi Tari Anak

Minggu, 14 Desember 2025 | 13:00 WIB

'Penelanjangan Drupadi' Jadi Pembelajaran Lewat Tari

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:40 WIB
X