sudah menjadi pilihan berolahraga bagi masyarakat. Terlebih saat pandemi Covid-19 melanda tanah air. Bersepeda memberi dampak positif bagi tubuh.
Saat bersepeda semua anggota tubuh bergerak aktif sehingga disebut-sebut sebagai salah satu olahraga dengan banyak manfaat dan pengaruh bagi tubuh. Tak terkecuali bagi kesehatan tulang dan sendi. Namun, ada yang perlu diperhatikan saat olahraga bersepeda. Sebab cara yang salah bisa memberikan dampak negatif bagi tulang dan sendi. Seperti apa sebenarnya dampak bersepeda bagi tulang dan sendiri?
Sebelum mengulas dampak bersepeda terhadap tulang, dr. Bobby N. Nelwan, Sp.OT (K) Sports Injury dari RS EMC Pulomas mengajak kita melihat sedikit fungsi tulang secara umum dan hubungannya dengan gerakan tubuh.
dr. Bobby menyebutkan kalau alat gerak pada manusia yaitu alat gerak pasif berupa tulang dan alat gerak aktif berupa otot. Tulang merupakan alat gerak pasif yang memiliki banyak fungsi, meliputi:
Penunjang, tulang menyediakan suatu kerangka bagi tempat penempelan otot dan jaringan lain serta menegakkan tubuh manusia.
Perlindungan, berbagai tulang seperti tengkorak dan tulang rusuk melindungi organ dalam dari luka akibat tekanan atau benturan.
Pergerakan, tulang memungkinkan pergerakan tubuh dengan berfungsi sebagai tuas dan titik penempelan otot.
Penyimpanan mineral, tulang berfungsi sebagai gudang kalsium dan fosfor, mineral yang penting bagi kegiatan sel di seluruh tubuh.
Produksi sel darah, produksi sel darah (hematopoiesis) terjadi di sumsum tulang yang berada di dalam rongga tulang tertentu.
Penyimpanan energi, lemak yang disimpan di dalam sel adiposa di sumsum kuning bertindak sebagai gudang energi.
dr. Bobby menjelaskan tulang adalah jaringan dinamis dengan kemampuan untuk beradaptasi dan menjaga keseimbangan terhadap perubahan lingkungan sekitar (homeostasis) yang diatur oleh banyak factor. Rangsangan mekanis tampaknya memiliki peran penting terhadap struktur dan kekuatan tulang. Dengan penghilangan rangsangan mekanis, terjadi kehilangan tulang yang parah.
Pentingnya beban mekanis pada kesehatan tulang telah lama diketahui. Pada tahun 1892, Julius Wolff menerbitkan sebuah karya ilmiah "Hukum Transformasi Tulang", mendalilkan bahwa tulang menyesuaikan bentuk luar dan struktur internalnya sebagai respons terhadap gaya mekanis yang diperlukan, untuk mendukung sebuah konsep yang kemudian dikenal sebagai hukum Wolff.
Bagaimana dengan bersepeda? dr. Bobby menjelaskan Bersepeda merupakan kegiatan dengan beban ringan atau “low impact exerciseâ€. Hal itu berhubungan dengan pernyataan Julius Wolf diatas, beban ringan terhadap tulang akan mengurangi kepadatan tulang tersebut (Bone density) atau keropos.
Olahraga bersepeda terbagi dalam beberapa jenis dan berkaitan dengan medan yang dilalui. Setiap jenis memiliki pengaruh yang berbeda bagi kesehatan tulang.