Krjogja.com - ISLAMABAD - Seorang bayi laki-laki dari Pakistan terlahir dengan dua penis dan mengejutkan para profesional medis, karena kedua organ vital tersebut berfungsi.
Kondisi tersebut sangat langka dan jarang ditemukan di dunia, bayi tersebut tampaknya lahir dengan kasus diphallia - kondisi yang ada pada satu dari enam juta bayi.
Biasanya dalam kasus seperti ini, bayi akan menjalani operasi untuk mengangkat salah satu penis. Tetapi kali ini, ahli bedah membiarkan kedua phalluses intact (lingga) tetap utuh. Kendati demikian alasan mengapa mereka melakukannya belum jelas.
Dilansir dari Mirror.co.uk pada Jumat (28/4/2023), anak laki-laki itu juga diketahui bisa buang air kecil "dari kedua lubang" alat vitalnya meski ukuran satu penis 1 cm lebih besar dari yang lain.
Akan tetapi, bayi Pakistan itu lahir tanpa anus. Sehingga ahli bedah harus melakukan kolonoskopi agar bayi tersebut bisa buang air besar.
Sebuah jurnal medis baru memamerkan anomali tersebut. Dengan adanya catatan yang menunjukkan anak tersebut segera dioperasi setelah dilahirkan.
[crosslink_1]
Hasil operasinya terbukti berhasil, meskipun jurnal medis mencatat adanya risiko kematian yang lebih tinggi karena kelangkaan kondisi.
Jurnal itu berbunyi, "Kerumitan dan kematian yang lebih tinggi terkait dengan diphallia adalah karena anomali sistem urogenital dan gastrointestinal yang menyertainya.
Saat ini, hanya terdapat 100 kasus diphallia yang pernah tercatat dalam sejarah manusia, dengan anak laki-laki yang lahir setelah 36 minggu menjadi salah satu contoh terbaru dari kondisi langka yang membuatnya memiliki dua "lingga yang terbentuk dengan baik".
Bocah itu dirawat di Rumah Sakit Anak di Institut Ilmu Kedokteran Pakistan, setelah orang tuanya membawanya ke unit gawat darurat rumah sakit langsung setelah dia lahir.
Setelah pemindaian, bayi itu terungkap memiliki satu kandung kemih yang melekat pada dua uretra, yang berarti dia mengeluarkan urin dari kedua penis.
Akhirnya, ahli bedah mengalihkan salah satu ujung usus besarnya melalui lubang di sisi kiri bawah perut, untuk memungkinkan dia buang air besar.
Anak laki-laki itu dipantau selama dua hari setelah operasi, dan kemudian dipulangkan dengan janji tindak lanjut yang sudah diatur dengan rumah sakit.