Krjogja.com - WASHINGTON D.C. - Amerika Serikat (AS) telah menghadapi setidaknya 128 penembakan massal sepanjang tahun 2023, menurut Gun Violence Archive (GVA) atau Arsip Kekerasan Senjata.
Ini berarti lebih banyak penembakan massal daripada hari-hari di tahun 2023 saat ini.
Penembakan massal didefinisikan sebagai insiden di mana empat atau lebih korban ditembak atau dibunuh, menurut arsip tersebut.
Meskipun penembakan massal tidak menjadi mayoritas insiden kekerasan senjata di AS, dampaknya terhadap masyarakat dan korban terlihat jelas.
Insiden seperti penembakan massal di Buffalo, New York, dan Uvalde, Texas, terus membuat kota-kota di AS berkabung dan memicu seruan berulang kali untuk reformasi senjata.
Di Nashville, Tennessee, penembakan sekolah massal paling terbaru terjadi pada Senin, 27 Maret 2023, menewaskan enam orang yang terdiri dari tiga anak dan tiga anggota staf.
Sekitar 12 penembakan, salah satunya dapat didefinisikan sebagai penembakan massal, telah terjadi di kampus sekolah K-12 sepanjang tahun ini, menyebabkan sedikitnya 10 orang tewas dan belasan luka-luka, menurut GVA dan laporan lokal.
[crosslink_1]
GVA melacak lebih dari 647 penembakan massal pada 2022 dan 690 pada 2021.
Berikut ini di antaranya tujuh penembakan massal yang terjadi sepanjang tahun ini di AS, dilansir dari ABC News, Rabu (29/3/2023).
1. Penembakan Nashville, Tennessee
Tiga anak dan tiga staf ditembak dan dibunuh di sebuah sekolah swasta di Nashville, Tennessee, pada 27 Maret 2023, menurut seorang pejabat di Vanderbilt University Medical Center.
Penembakan itu terjadi Senin pagi di Covenant School, sebuah sekolah Kristen untuk siswa prasekolah hingga kelas enam. Si tersangka, yang diidentifikasi polisi transgender berusia 28 tahun, ditembak dan dibunuh oleh petugas penegak hukum di area lobi di lantai dua sekolah tersebut, kata polisi dalam konferensi pers.