Wakil PM Australia Desak Indonesia Terus Pantau Umar Patek

Photo Author
- Jumat, 9 Desember 2022 | 09:10 WIB
Umar Patek.
Umar Patek.

Krjogja.com - JAKARTA - Wakil Perdana Menteri Australia Richard Marles mendesak Indonesia untuk mengawasi Umar Patek di bawah "pengawasan konstan".


“Kami akan terus membuat representasi untuk memastikan bahwa Umar Patek terus diawasi,” kata Richard Marles kepada ABC, dikutip dari Straits Times, Kamis (8/12/2022).


"Saya pikir ini akan menjadi hari yang sangat sulit bagi banyak warga Australia."


Perdana Menteri Australia Anthony Albanese pada Agustus 2022 mengatakan bahwa dia tidak memiliki apa-apa yang ingin disampaikan selain kata "penghinaan" atas tindakan Patek.


Ia juga menyebut bahwa pembebasannya yang lebih awal akan menimbulkan trauma bagi keluarga korban yang sedang berduka.


Ratusan pelayat dan penyintas berkumpul di Bali dan Australia pada Oktober untuk memperingati 20 tahun serangan teror paling mematikan di Asia Tenggara itu.


Setelah bom mematikan di dua klub malam di Bali pada 2002, beberapa penyintas mengatakan bahwa mereka mengalami efek buruk seumur hidup.


"Hidup saya berubah selamanya," kata pria Australia Andrew Csabi kepada BBC.


Pada Rabu 7 Desember, Umar Patek dibebaskan dari penjara Indonesia. Akibat bom itu, Csabi dan sejumlah temannya diamputasi ganda.


Indonesia mengatakan, Umar Patek telah dideradikalisasi, tetapi pembebasan bersyaratnya telah memicu kemarahan khususnya di Australia, di mana 88 korban berasal. Sekitar 202 orang dari 21 negara tewas dalam ledakan pada 12 Oktober 2002.


Insiden bom Bali ini menjadi serangan teror paling mematikan di Indonesia, dikutip dari BBC, Kamis (8/12/2022).


Patek dituduh sebagai pembuat bom untuk Jemaah Islamiah (JI)--sebuah kelompok yang terinspirasi oleh Al-Qaeda--dan menghabiskan hampir satu dekade dalam pelarian. Dia dipenjara selama 20 tahun pada 2012, menjalani lebih dari setengah hukuman awalnya.


Pihak berwenang Indonesia mengatakan, dia tidak lagi menimbulkan ancaman dan memenuhi syarat untuk dibebaskan setelah serangkaian pengurangan hukuman karena perilaku yang baik.


Jan Laczynski, warga Australia yang kehilangan lima temannya dalam pengeboman itu, mengatakan dia termasuk di antara mereka yang terkejut dan marah. "Orang ini mendapatkan hidupnya kembali. Bagi banyak dari kita, kita tidak akan pernah mendapatkan hidup kita kembali," katanya kepada BBC.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB
X