Indonesia Mendobrak Pasar Kopi Spesialti Australia

Photo Author
- Kamis, 4 Maret 2021 | 10:21 WIB
Diskusi virtual membahas kopi indonesia
Diskusi virtual membahas kopi indonesia

JAKARTA, KRJOGJA.com - Indonesia secara aktif terus melakukan penetrasi pasar kopi ke manca negara. Kali ini menggarap tetangga dekat, Australia. Cara yang dipakai adalah yaitu diplomasi kopi dengan titik berat kepada pemberdayaan peranan kaum bisnis dan perguruan tinggi.

Direktur Asia Timur dan Pasifik (Astimpas) Kemlu Dr. Santo Darmosumarto menjelaskan bahwa Australia adalah mitra strategis Indonesia. Pemilihan judul “Coffee diplomacy of Indonesia and Australia: What’s Next?” adalah bukan tanpa alasan.

“Saat ini adalah momentum yang paling tepat bagi Indonesia dan Australia untuk bekerjasama dalam bidang kopi spesialti”, kata Santo. Disampaikan juga bahwa Indonesia dan Australia memiliki kemitraan strategis yang komprehensif, Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA), yang berlaku mulai 5 Juli 2020.

Tahun 2020 meskipun ekonomi global menghadapi situasi sulit, antara lain dengan pandemi COVID-19. Namun secara mengejutkan Indonesia dan Australia berhasil meningkatkan neraca perdagangan sebesar 7,63%.

”Saya yakin IA-CEPA adalah salah satu alasannya. Tahun lalu Indonesia berhasil meningkatkan volume ekspor, dan menurunkan defisit perdagangan menjadi USD 240 juta (dari USD 300 juta pada 2019), namun kita tetap perlu bekerja sama untuk mempersempit defisit perdagangan”, lanjut Direktur Astimpas Kemlu tersebut yang mendapatkan gelar S-3 di Monash University, Australia.

Dalam penyampaian pidato kunci tersebut Santo menegaskan bahwa salah satu keuntungan IA-CEPA adalah penghapusan tarif impor menjadi 0% lebih dari produk Indonesia ke Australia, termasuk produk pertanian dan kehutanan seperti kopi.

Kemlu dan kementerian/lembaga RI terkait bermaksud menjadikan kopi untuk lebih dikenal lagi secara global. Sebagai salah satu produsen terbesar di dunia dan memiliki biji kopi terbaik diantaranya Sumatera Gayo, Toraja, Bali Blue Moon, Kintamani, Sulawesi Kalossi. ”Australia merupakan pasar yang masih perlu digarap pelaku bisnis Indonesia”, ujar Santo.

Pandangan Kemlu tersebut disambut baik oleh Rebecca Hall, Commissioner Victoria Australia untuk Asia Tenggara. Dijelaskan oleh Rebecca bahwa dunia sudah 1 (satu) tahun merasakan dampak pandemi dan industri industri kopi global terkena pukulan Covid-19. Namun, beberapa bulan terakhir tahun 2020 menunjukkan trend positif pemulihan industri kopi global.

Rebecca yang belum lama diangkat sebagai pejabat Commissioner Australia yang membawahi 6 (enam) negara termasuk Indonesia menambahkan bahwa Asia Tenggara adalah mitra dagang barang dagangan dua arah terbesar kedua di Victoria, bernilai lebih dari AU $ 18,8 miliar setahun, dan dengan cepat menjadi salah satu kawasan ekonomi terbesar di dunia.

”Australia akan bekerja sama dengan erat dengan negara di kawasan untuk mewijudkan CEPA”, kata Rebecca. Selanjutnya dia juga menghargai Indonesia untuk mempercepat implementasi semua persetujuan sesuai dengan kesepakatan yang ada. Australia berpandangan bahwa kopi juga termasuk soft power untuk menjembatani gap antar kedua negara. Masalah investasi, hubungan people-to-people, riset dan pengembangan serta pendidikan termasuk bidang yang ditangani Commissioner Australia tersebut. .

Diplomasi kopi

Dosen Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar, Anak Agung Mia Intentilia, M.SPI. MA dalam paparannya menyatakan bahwa diplomasi kopi ini sangat terasa manfaatnya untuk diterapkan saat sekarang. Faktor tersebut antara lain berkaitan dengan keberpihakan pemerintah dengan UMKM yang memiliki spesialisasi di bidang kopi, terutama di tengah pandemi COVID-19.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB
X