4.188 Kunjungi KKHI Makkah

Photo Author
- Senin, 9 September 2019 | 19:12 WIB
Istimewa
Istimewa

MAKKAH, KRJOGJA.com - Bersamaan dengan dilepasnya kelompok terbang BPN 15 yang merupakan kloter terakhir yang masih berada di Makkah menuju Madinah, Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah juga mengakhiri layanan kesehatannya sejak Jumat (6/9) siang Waktu Arab Saudi.

Selama 55 hari masa operasionalnya, KKHI Makkah telah melayani 4.188 kunjungan jemaah haji Indonesia, terhitung sejak 14 Juli 2019 lalu. Kendati begitu, sampai saat ini KKHI Makkah masih merawat 4 jemaah haji sakit. Sementara 53 orang lainnya dirawat di beberapa RS Arab Saudi.


Kepala Seksi Kesehatan Daker Makkah, dr. M. Imran, mengungkapkan ada beberapa hal positif selama penyelenggaraan layanan kesehatan haji di Daker Makkah. Pertama, di balik fakta angka kematian jemaah haji yang lebih tinggi dibandingkan tahun 2018, ada pengorbanan maksimal yang sudah dilakukan, terutama dalam menggenjot upaya promotif preventif hingga akhirnya membuahkan hasil.

“Waktu pemulihan lonjakan [angka kematian pasca Armuzna]jauh lebih cepat, kembali normal,” ujar dr. Imran, saat memberikan sambutan di acara tasyakuran akhir operasional KKHI Makkah.

Kedua. Total jumlah jemaah haji yang dirawat inap tahun ini lebih banyak dibanding 2018. Akan tetapi secara harian, jumlah jemaah yang dirawat jauh lebih rendah. LOS (length of stay) atau lamanya waktu perawatan lebih pendek. Itu tidak pernah terjadi sebelumnya. Imran meyakini ini akibat dari upaya kesehatan yang diberikan para petugas lebih maksimal.

Berikutnya yang menjadi poin positif ialah pada pelaksanaan puncak haji di Arafah Muzdalifah dan Mina. Proses safari wukuf dinilai jauh lebih baik. Tim Mobile Bandara yang bertugas di Pos Kesehatan Arafah juga bekerja dengan baik. Begitu pula dengan Tim Gerak Cepat (TGC) yang melakukan respons awal dan rujukan yang lebih cepat. Hasilnya terlihat pada fase Armuzna, angka kesakitan dan kematian lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya.

Terakhir, lanjut Imran, jemaah haji yang dipulangkan lebih dulu dari kloternya (tanazul), jumlahnya lebih banyak dari tahun sebelumnya. Tahun lalu sekira 90 orang, sekarang ini hingga (5/9) sudah 169, baik melalui Jeddah maupun Madinah. Artinya lebih banyak jemaah yang mendapat prioritas pemulangan karena kondisi kesehatannya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB
X