Program ini sendiri menurut Endang sejalan dengan arahan Menag Lukman Hakim Saifuddin untuk mencanangkan peningkatan kualitas manasik jemaah pada penyelenggaraan haji 1441H. Pihak Saudi juga memberikan penawaran tambahan kuota haji Indonesia hingga mencapai 250 ribu. Namun hal itu baru akan direalisasikan setelah perbaikan dan penambahan ruang bagi jemaah di Mina.
"Mewakili Pemerintah, Menag mengikhtiarkan perbaikan di Mina sejak lima tahun terakhir. Semoga ini bisa segera direalisasikan," harap Endang.Â
Sementara itu selama enam kali menjadi Amirul Hajj, Menag Lukman terus menyuarakan perbaikan fasilitas di Mina. Terbaru, aspirasi itu disampaikan Menag saat bertemu Gubernur Makkah yang juga penasihat raja, Rais Lajnah Markaziyah (Ketua Komite Haji Pusat) dan Wakil/Naib Lajnat al-Hajj al-Ulya (Wakil Ketua Komite Tertinggi Penyelenggaraan Haji). Pertemuan yang berlangsung 11 Dzulhijjah 1440H atau 12 Agustus 2019 itu merupakan kali pertama terjadi antara Menag dengan Gubernur Makkah.
Dalam kesempatan itu, Amirul Hajj meminta penambahan daya tampung tenda-tenda dan toilet di Mina bagi jemaah Indonesia. Usulannya, dengan meningkatkan bangunan tenda dan toilet.
Gubernur Makkah sendiri saat itu merespon positif usulan Menag. Menurutnya, saat ini sudah dibentuk Lembaga atau Dewan Khusus proyek Mina dan Arafah. Dewan ini diketuai langsung Putra Mahkota, Pangeran Muhammad bin Salman.Â
Usulan yang sama disampaikan Menag saat bertemu Menteri Haji dan Umrah Muhammad bin Salih Banten, 10 Dzulhijjah 1440H. Dalam pertemuan tersebut, Menag juga menekankan semakin mendesaknya kebutuhan memperbanyak daya tampung kapasitas tenda-tenda dan toilet di Mina. Menag berharap tenda dan toilet di Mina dapat dibangun bertingkat.
Baca Juga:Â Malaysia Ingin Perkuat Kerjasama Haji dengan Indonesia
Menteri Haji dan Umrah berjanji akan memperhatikan usulan Indonesia. Menurut Mohammad bin Salih Banten, Pemerintah Arab Saudi benar-benar menaruh perhatian serius kepada Indonesia karena jumlah jemaahnya terbesar di dunia. (Feb)