Menurut Direktur Eropa II Kemlu RI Hendra Halim, angka perdagangan Indonesia dan latvia meningkat stabil sejak tiga tahun terakhir.
"Jika bicara soal ekspor, maka ekspor kita ke Latvia sekitar US$ 49,5 juta. US$ 24-25 jutanya adalah minyak sawit pada tahun 2016," ujar Hendra.
"Yang signifikan terjadi pada 2018. Jumlah ekspor kita adalah US$ 133,7 juta dan US$ 66 jutanya adalah kelapa sawit," tambah Hendra.
"Memang kebijakan Uni Eropa adalah kebijakan sentral, tapi bagaimanapun, Latvia telah menyatakan akan mempertimbangkan untuk menyampaikan protes Indonesia kepada Uni Eropa. Jadi menurut Indonesia, prospeknya positif," jelas Hendra."
Menlu Latvia menuturkan, kedua menlu membahas hubungan Uni Eropa-Indonesia dan sepakat perlu mendorong dialog politik dan ekonomi.
"Kami siap mendengarkan kekhawatiran yang dimiliki Indonesia. Uni Eropa juga akan melakukan kerja sama lebih lanjut dengan ASEAN terkait ekspor minyak sawit," kata dia.
Menlu Retno menambahkan, isu minyak sawit juga terus diangkat oleh ASEAN, terutama Indonesia dan Malaysia. Oleh sebab itu, ASEAN dan Uni Eropa sepakat untuk membentuk kelompok kerja bersama untuk membahas isu tersebut.(*)