Institusi Pendidikan Australia Resah Akibat Rusuh 22 Mei di Jakarta

Photo Author
- Sabtu, 25 Mei 2019 | 07:10 WIB
ilustrasi
ilustrasi

AUSTRALIA, KRJOGJA.com - Aksi 22 Mei yang memprotes hasil pemilihan umum 2019 di Indonesia, turut menimbulkan rasa khawatir bagi beberapa pihak di Australia. Kegelisahan ini khususnya melanda institusi pendidikan terutama universitas atau sekolah yang memiliki program pertukaran pelajar ke Indonesia.

Beberapa sekolah telah merencanakan akan melakukan study tour ke Indonesia pada bulan Juni dan Juli 2019 mendatang, sebagaimana dilansir dari ABC Indonesia pada Jumat (24/5/2019).

Silvy Wantania, guru Bahasa Indonesia di sebuah sekolah Australia di kawasan Bachus Marsh, sekitar 60 kilometer dari ibu kota negara bagian Victoria Melbourne mengatakan 15 muridnya akan berpartisipasi dalam program study tour ke Indonesia. Tiga kota yang akan dikunjungi di antaranya adalah Jakarta, Yogyakarta dan Bali.

Namun saran perjalanan dari pemerintah Australia terkait kondisi Jakarta setelah kejadian pada tanggal 21 dan 22 Mei membuat beberapa orangtua siswa menjadi panik.

"Tadi malam saya tidak bisa tidur karena satu orangtua mengirim e-mail tentang travel warning dari pemerintah Australia yang mengatakan akan ada serangan teroris," ungkapnya.

Menurutnya, rasa panik tersebut muncul akibat kurangnya pengetahuan mereka akan Indonesia.

"Sebagian besar orangtua murid belum pernah ke Indonesia," kata guru yang sudah mengajar tiga tahun di sekolah tersebut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB
X