DENMARK, KRJOGJA.com - Di mana persisnya pesawat Malaysia Airlines MH370 celaka hingga kini masih misteri. Meski, sejumlah puing dan barang-barang milik para penumpang tersapu ke pesisir Samudera Hindia. Ada pecahan sayap, flaperon, karpet, hingga sandal berbahan anduk yang warnanya berubah jadi cokelat pekat.
Sejumlah kalkulasi hingga spekulasi muncul, pencarian besar-besaran pun dilakukan meski hasilnya nihil.
Belakangan, seorang ahli di bidang teknik asal Denmark, Martin Kristensen mengajukan hasil perhitungannya. Akademi dari Aarhaus University itu bahkan mengklaim, kalkulasi matematika yang ia lakukan akurasinya 'di atas 90 persen'.
Lokasi yang ia tawarkan berada jauh dari area pencarian MH370 yang dilakukan tim internasional.
Kristensen mengatakan, berdasar analisis data penerbangan, pesawat nahas itu berakhir di perairan Christmas Island, wilayah teritorial Australia yang berada di dekat Pulau Jawa, Indonesia.
Pesawat Malaysia Airlines MH370 beserta 239 orang di dalamnya, hilang di tengah penerbangan dari Kuala Lumpur menuju Beijing pada 8 Maret 2014. Insiden itu menjadi salah satu misteri terbesar dalam dunia aviasi.
Kristensen mengklaim, kalkulasi jalur penerbangan MH370 para penyelidik tidak tepat.
Seperti dikutip dari Daily Mail, Sabtu (8/12/2018), setelah mengkalkulasi empat jalur penerbangan MH370, Kristensen mengeliminasi tiga di antaranya, termasuk dua yang melewati China atau India, serta di area di mana pencarian besar-besaran telah dilakukan.