ARAB SAUDI, KRJOGJA.com - Salah satu kondisi yang rentan dialami para jamaah haji di Tanah Suci adalah dehidrasi. Kondisi cuaca ekstrem dengan suhu di atas 40 derajat akan membuat jamaah rentan kekurangan cairan.
Kementerian Kesehatan senantiasa mengingatkan jemaah haji untuk menjaga kesehatannya. Untuk mencegah dehidrasi, maka semprotan air adalah solusi untuk segera digunakan.
Baca Juga: Menkes Titip Pesan untuk Jemaah Haji, Apa Saja?
“Kepada keluarga atau siapapun yang tahun ini berangkat haji untuk mengingatkan jemaah haji untuk menggunakan semprotan, karena dapat menjaga kelembaban kulit dan saluran pernapasan kita,†kata Kepala Pusat Kesehatan Haji, Eka Jusuf Singka dalam keterangan tertulis, Selasa (24/7/2018) malam.
Selama kunjungannya ke Tanah Suci, kasus yang terbanyak sampai saat ini adalah dehidrasi dan semoga bisa ditangani semua. Sehingga, diperlukan cara pencegahan lain disamping penggunaan semprotan air.
“Dehidrasi ini bisa membuat orang linglung atau lupa. Maka banyak minum. Minimal 2 liter setiap hari baik di Madinah maupun di Makkah nanti. Pakai air zamzam juga boleh. Jangan lupa semprotan air yang diberikan dalam perbekalan kesehatan di Tanah Air jua bisa digunakan untuk menyemprot selain untuk menjadi botol minum,†ujarnya.
Selain itu, dalam kunjungan 2 hari di Tanah Suci, Eka telah memantau kesehatan jamaah baik di klinik, masjid, hotel, maupun Bandara. “Tadi saya ke masjid menemukan belum semua jamaah haji yang menggunakan semprotan dan keluar tanpa alas kaki,†ungkap Eka.
Jamaah tersebut kemudian mendapatkan sandal yang sudah disiapkan oleh pemerintah Indonesia melalui Kemenkes RI. Adapun mekanisme pembagian sandal sudah diperhitungkan dan disiapkan timnya. (*)