Bahas Situasi di Suriah, Dubes AS, Prancis, dan Inggris Temui Pemerintah Indonesia

Photo Author
- Jumat, 20 April 2018 | 03:31 WIB

JAKARTA, KRJOGJA.com - Duta Besar Amerika Serikat, Prancis, dan Inggris bersama-sama menemui Menteri Luar Negeri RI selaku perwakilan Pemerintah Indonesia, untuk membahas situasi di Suriah.

Pertemuan itu dilaksanakan di Kementerian Luar Negeri RI, pada Kamis 19 April 2018.

Secara spesifik, dialog yang dilakukan oleh ketiga dubes dan Menlu Retno Marsudi ditujukan untuk membahas mengenai dugaan serangan senjata kimia di Douma, Ghouta Timur, Suriah pada 7 April 2018. Serta, langkah AS-Inggris-Prancis yang merespons peristiwa itu dengan membombardir Suriah pada 14 April 2018.

"Kami meminta untuk bertemu dengan Ibu Menlu RI Retno Marsudi untuk menjelaskan situasi di Suriah dari sudut pandang kami. Meliputi, serangan senjata kimia di Douma beserta bukti dan legalitas serangan udara kami terhadap Suriah -- menyusul peristiwa di Douma," kata Dubes Inggris, Moazzam Malik, dalam pernyataan pers gabungan bersama Dubes AS dan Prancis usai bertemu dengan Menlu RI, Kamis (19/4/2018).

Lebih lanjut, Dubes AS Joseph Donovan Jr mengatakan kepada Menlu Retno bahwa komunitas internasional dalam beberapa kesempatan pernah menyebut Suriah terbukti menggunakan senjata kimia terhadap rakyatnya sendiri pada tahun-tahun sebelumnya.

Maka, atas dasar riwayat itu, beserta bukti yang beredar terkait serangan senjata kimia di Douma pada 7 April, koalisi tiga negara memutusukan untuk merespons peristiwa tersebut dengan membombardir beberapa fasilitas militer Suriah pada 14 April 2018.

Akan tetapi kala itu, komunitas internasional, seperti PBB, UN Chemical Weapon Convention (CWC), dan Organization of the Prohibition of Chemical Weapons (OPCW) -- badan monitor CWC -- belum memverifikasi bukti serangan senjata kimia di Douma seperti yang diklaim oleh AS-Inggris-Prancis.

"Menurut kami, tidak ada cara lain selain membombardir pemerintahan Presiden Suriah Bashar Al Assad sebagai respons atas langkah mereka menggunakan senjata kimia terhadap rakyatnya sendiri. Itu mengapa kami melakukan serangan udara (pada 14 April)," Dubes Prancis Jean Charles Berthonnet menambahkan dalam kesempatan yang sama.(*)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB
X