Labuan Bajo merupakan salah satu dari 10 Destinasi Prioritas Pariwisata sehingga perkembangan di sektor pariwisata tampak nyata. Salah satunya adalah dengan dibentuknya Badan Otorita Labuan Bajo melalui Perpres Nomor 32 tahun 2018, tanggal 5 April 2018.
"Berkaitan dengan kerjasama cruise, Australia juga menyambut baik dan ingin mendiskusikan khusus mengenai potensi pengembangan paket cruise tourism dalam pertemuan lain. Saat ini kami menunggu tanggapan dari pihak Australia sambil menunggu kesiapan Pelabuhan Marina di Indonesia terutama di Labuan Bajo. Dalam pertemuan ini kita akan dorong percepatannya," ujar Shana.
Promosi juga mendapat perhatian serius dari Kemenpar. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTT, Marius Ardu Jelamu mengatakan, promosi adalah aspek yang sangat penting untuk pariwisata. Pada tahun 2018, Kementerian Pariwisata telah menjadwalkan beragam kegiatan di wilayah Timur Nusa Tenggara yaitu sebanyak 24 event prioritas cross border di wilayah Timur Nusa Tenggara. Dengan rincian, 12 even di Belu serta 8 even di Kabupaten Timur Tengah Utara (TTU).
Begitu juga di Australia, Kemenpar juga telah dan akan melakukan serangkaian kegiatan promosi pariwisata Indonesia karena Australia merupakan pangsa pasar potensial pariwisata Indonesia. Tercatat sebanyak 1.188.449 wisatawan Australia berkunjung ke Indonesia di tahun 2017.
"Sama halnya Annual Meeting IMF-World Bank yang akan digelar bulan Oktober 2018 di Bali. Ini merupakan momentum bagus untuk mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Untuk itu Kemenpar telah menyiapkan lebih dari 60 Paket Tour, 8 diantaranya di Labuan Bajo-Flores dan Sumba," ujar Hariyanto lagi.
Di sisi lain, Timor Leste juga mengajukan usulan branding bersama terkait diving sites di kawasan Dili dan Labuan Bajo serta pengembangan gastronomy tourism di kawasan perbatasan.
Pada pertemuan trilateral tersebut Kemenpar juga akan mendorong peningkatan kualitas SDM pariwisata. Saat ini, sudah ada MoU kerjasama pendidikan bidang pariwisata antara Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali (STPNB) dengan Dili Institute of Technology (DIT). MoU tersebut telah ditandatangani pada tanggal 11 Agustus 2015. "Indonesia akan mendorong Timor Leste untuk mengoptimalkan implementasi dari MoU tersebut dalam rangka menciptakan tenaga handal bidang vokasi pariwisata di kawasan trilateral," pungkas Hariyanto.