PENDIRI Wikileaks Julian Assange tidak lagi bisa mengakses internet karena pemerintah Ekuador memberikan perintah untuk mencabut akses internetnya di Kedutaan Besar Ekuador di London.
Selama ini sang pendiri Wikileaks memang "terperangkap" di Kedubes Ekuador sebagai pencari suaka karena dituduh melakukan pemerkosaan.
Assange pun membantah tuduhan itu, dan menganggap ia memang sedang ditarget karena membocorkan informasi lewat Wikileaks.
"Editor Wikileaks @julianassange telah dibungkam dan diisolasi oleh perintah Presiden baru Ekuador @LeninMoreno," cuit akun resmi Wikileaks, "Ia tidak bisa mengirim tweet, bicara ke pers, menerima tamu, atau membuat panggilan telepon."
Akun Wikileaks juga membocorkan bahwa Assange harus menghapus sebuah cuitan yang bernada sindiran kepada Jerman yang baru-baru ini menangkap presiden terpilih Catalonia atas permintaan Spanyol.
Pada sindirannya, Assange menganggap aksi tersebut persis seperti saat Gestapo (pasukan rahasia Nazi), menangkap presiden terpilih Catalonia pada 1940 silam atas permintaan Spanyol supaya bisa dihukum mati.
Dilansir dari Bloomberg, Minggu (1/4/2018), Menteri Luar Negeri Ekuador Maria Fernanda Espinosa memakai alasan bahwa cuitan tersebut dianggap sebagai ikut campur pada urusan negara lain, sedangkan pada awalnya sang pendiri Wikileaks sudah setuju untuk tidak melakukannya.
Kabarnya, minggu depan pihak Ekuador dijadwalkan akan bertemu dengan kuasa hukum Assange. (*)