NEW YORK, KRJOGJA.com - Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, ingin Dewan Keamanan PBB bertindak cepat soal isu Yerusalem.
Menurutnya, seperti dikutip dari Al Araby, Kamis (14/12/2017), DK PBB harus segera memberikan suaranya pada rancangan resolusi yang menolak pengakuan Amerika Serikat atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel, meski tindakan tersebut nantinya akan dihadapkan pada hak veto AS.
Ia menambahkan, resolusi tersebut akan memaksa AS membatalkan keputusannya terhadap Yerusalem. Meski Mansour dengan lantang membantah, beberapa diplomat lain mengatakan bahwa unek-unek yang ia lontarkan belum begitu kuat.
Sementara itu, menurut keterangan seorang diplomat senior, Mesir diperkirakan akan mengedarkan rancangan resolusi kepada anggota dewan awal minggu ini.
Mansour menjelaskan, ia sedang mengerjakan sebuah naskah rancangan yang akan menegaskan kembali posisi DK PBB dan meminta AS untuk membatalkan keputusannya.
AS sendiri merasa dirinya terisolasi dalam sidang DK PBB pekan lalu, ketika ke-14 anggota lainnya termasuk Inggris, Prancis dan Italia mengecam keputusan Donald Trump. Pasalnya, mereka menganggap AS telah melanggar kesepakatan internasional.
Status Yerusalem merupakan isu paling sensitif dalam konflik Israel-Palestina.
Israel mengklaim seluruh Kota Suci tersebut sebagai ibu kotanya, sedangkan Palestina menginginkan sektor timur yang disita Israel dalam perang 1967, sebagai ibu kota abadinya.