"Badai atau cuaca ekstrem adalah salah satu halangan yang sering kita jumpai saat mendaki. Kalau kita tidak bisa antisipasi, kecelakaan bisa saja terjadi, hanyut diterjang badai," jelasnya.
Beruntung dalam pendakian ini tidak ada halangan berat yang menimpa seluruh tim. Hanya saja suhu sangat dingin bahkan minus. Jika pendaki tidak kuat, bisa saja mereka terserang penyakit dan harus dievakuasi. Suhu dingin juga terkadang membuat orang berhalusinasi.
Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka yang juga Ketua Dewan Pembina Vanaprastha, Adhyaksa Dault menjelaskan, agenda tersebut merupakan agenda rutin setiap tahun. Ekspedisi ini, jelas dia, bukan sekadar mendaki gunung, melainkan juga promosi Indonesia.
“Kita juga promosi Indonesia pada puncak-puncak dunia,†imbuh pria yang sudah mendaki puluhan gunung ini.
Menpora Periode 2004-2009 ini menambahkan, tidak sembarang orang atau anggota bisa ikut ekspedisi. Mereka harus mengikuti tes mental, fisik, kesehatan, dan pengetahuan.
Anton Apriyantono Sumadri, Menteri Pertanian RI periode 2004-2009 yang ikut dalam ekspedisi ini menuturkan, pendakian ini bagian dari promosi Indonesia di mata dunia. Termasuk kemampuan pendakinya, sehingga nantinya Indonesia diperhitungkan di dunia internasioal.
“Harapan kita, pertama, pariwisata Indonesia lebih dikenal, dari berbagai negara bisa datang ke sini. Kedua, kesadaran akan lingkungan juga akan semakin meningkat. Ketiga, semakin meningkatkan keimanan. Artinya, orang harusnya semakin sadar betapa kecilnya dia ketika berada di atas gunung, betapa agungnya Yang Maha Kuasa,†tambahnya.