"Kunjungan ini jadi salah satu bentuk diplomasi Indonesia yang berfokus pada bentuk diplomasi ekonomi untuk menjangkau Afrika, kali ini khusus di kawasan Afrika Sub-Sahara. Pertemuan nanti akan banyak mendiskusikan forum bisnis, akan ada suatu penandatanganan kontrak dengan sejumlah entitas bisnis Indonesia," kata Direktur Afrika Kementerian Luar Negeri RI Daniel Simanjuntak.
Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia aktif melakukan kerja sama perekonomian dan perdagangan dengan sejumlah negara di Afrika. Nigeria misalnya. Negara dengan Ibu Kota Abuja itu merupakan rekan dagang terbesar kedua bagi Indonesia di kawasan Afrika, setelah Afrika Selatan.
Tahun 2011, nilai perdagangan Indonesia dengan Nigeria mencapai US$ 2,09 miliar atau sekitar 21,66 persen dari total nilai dagang Tanah Air di seluruh kawasan Afrika. Pada 2013, volume perdagangan kedua negara meningkat hingga mencapai US$ 2,2 miliar. Komoditas yang diperdagangkan antara Indonesia dengan Nigeria meliputi minyak kelapa sawit hingga barang-barang konsumsi, seperti obat-obatan dan mie instan.
Akan tetapi, relasi perdagangan keduanya mengalami masalah dalam aspek tarif dagang yang tinggi. Sehingga pada kunjungan nanti, Menlu Retno Marsudi dan pihak Nigeria berencana untuk membicarakan solusi penurunan tarif perdagangan kedua negara.
"Isu lain yang akan dibahas adalah mengenai tingginya tarif perdagangan antara Indonesia dengan Nigeria. Ibu Menlu akan konsisten membahas solusi yang dapat dilakukan kedua negara untuk menurunkan tarif agar frekuensi volume perdagangan antara kedua negara dapat terus meningkat di tahun-tahun selanjutnya," tambah Daniel.(*)