SYDNEY (KRjogja.com) - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memimpin delegasi Indonesia dalam Konferensi Tingkat Menteri (KTM) negara-negara anggota MIKTA. Pertemuan tersebut diselenggarakan di Sydney Australia.
Dalam KTM di Negeri Kanguru, masalah keamanan dunia disorot tajam oleh Retno Marsudi. Dia mengatakan, MIKTA yang terdiri dari Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki dan Australia harus berkontribusi aktif menciptakan perdamaian dunia.
“MIKTA harus memberikan kontribusi nyata dalam menjaga perdamaian, keamanan dan stabilitas dunia termasuk melalui Operasi Penjaga Perdamaian PBB," ucap Retno dalam keterangan persnya, Jumat (25/11/2016) malam.
Keterangan tersebut disampaikan Retno saat menjadi Pembicara Utama, dalam sesi diskusi KTM soal operasi penjagaan perdamaian. Ia menjelaskan, operasi itu sangat dibutuhkan untuk menciptakan kondisi yang diperlukan bagi perdamaian dan pembangunan berkelanjutan di daerah konflik.
Oleh sebab itu, Retno menyebut, anggota penjaga perdamaian PBB sangat penting untuk menghormati prinsip-prinsip dasar seperti persetujuan pihak yang sedang konflik, tidak memihak, serta penggunaan kekuatan militer yang minimal.
"Pentingnya mengubah pendekatan pasukan penjaga perdamaian PBB, dari reaktif menjadi preventif," kata dia.
Ia pun mendorong semua negara anggota MIKTA yang merupakan kontributor aktif pada pasukan penjaga perdamaian dan meningkatkan perannya. Hal itu bisa dilakukan harus sesuai dengan penghormatan prinsip dasar.(*)