MEKAH (KRjogja.com) - Senin (05/09/2016) malam, sepulang rapat Amirul Haj dan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi tentang persiapan Armina di Hotel Dar Hadi Aziziah-Mekah, Menag memilih untuk menggunakan bus shalawat saat akan kembali ke wisma Daker Makkah di Syisyah.
Dari Aziziah, tidak ada bus shawalat yang langsung ke Syisyah. Karenanya, Menag naik bus nomor dua dengan rute Aziziah Syimaliah 1 ke Jamarat. Jarak dari terminal Jamarat ke wisma Daker sudah tidak terlalu jauh.
Sampai di terminal Jamarat, Menag disambut puluhan jemaah yang akan berangkat menuju Masjidil Haram untuk Isya berjamaah. Banyak di antara mereka mengajak berfoto dan Menag melayaninya dengan senang dan sabar.
Sejenak menunggu, Menag lalu naik kembali ke atas bus untuk menyapa jemaah. Uluk salam Menag disambut antusias jemaah. Pertanyaan Menag soal kabar, dijawab kompak bahwa mereka semua sehat.
Kepada jemaah, Menag menjelaskan bahwa mulai 7 September, layanan bus Shalawat akan berhenti beroperasi. Selain karena macet, armada bus juga akan dikonsentrasikan untuk layanan transportasi Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina).
"Lusa mungkin terakhir operasi bus shalawat. Hikmahnya, kita bisa lebih menjaga stamina. Jadi mungkin tidak perlu memaksakan diri ke Haram. Kita beristirahat di hotel kita masing-masing sampai kita wukuf di Arafah, lalu ke Muzdalifah dan Mina," pesan Menag diiyakan para jemaah yang tinggal di hotel kawasan Aziziah.
"Dua atau tiga hari di Mina sangat menyita tenaga sehingga perlu stamina dan fisik yang kuat. Lusa mungkin ada baiknya istirahat untuk memulihkan kembali tenaga kita," tambahnya.
Kesempatan bertemu jemaah juga dimanfaatkan untuk mendengar kesan akan layanan yang diberikan oleh petugas haji. Dalam jarak yang demikian dekat, Menag ingin mendengar langsung penilaian mereka untuk setiap layanan yang sudah disediakan.