Turki Bakal Bubarkan Pasukan Pengawal Presiden

Photo Author
- Minggu, 24 Juli 2016 | 12:59 WIB

ANKARA (KRjogja.com) – Pasca-kudeta militer 15 Juli 2016, Pemerintah Turki terus mengambil sejumlah langkah strategis untuk melakukan pembersihan orang-orang yang terkait dengan aksi kudeta.

Baru-baru ini, Perdana Menteri (PM) Turki, Binali Yildirim mengumumkan pasukan pengawal presiden akan segera dibubarkan setelah beberapa anggotanya ikut terlibat dalam aksi kudeta.

"Tidak akan ada lagi pengawal presiden, tidak ada tujuan, tidak perlu," ujar Yildirim dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi lokal, sebagaimana dilansir Israel National, Minggu (24/7/2016).

Pasca-kudeta, setidaknya 283 orang pasukan pengaman Presiden Erdogan telah ditahan dan Turki kembali mengeluarkan surat perintah penangkapan kepada 300 anggota pengawal presiden lainnya.

Buntut kudeta, pangkalan militer Turki akan dipindahkan dari pusat kota dan pasukan militer Turki akan terhubung langsung ke Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri).

Menurut data dari PM Turki, total jumlah tahanan kudeta militer mencapai 13.002, termasuk 1.329 polisi, 8.831 pejabat militer, 2.100 hakim dan jaksa.

Dalam wawancara tersebut, Yildirim mengatakan Turki belum memiliki rencana untuk memperpanjang keadaan darurat yang diumumkan Presiden Erdogan selama tiga bulan. Tapi, keputusan tersebut dapat saja diambil jika memang diperlukan pemerintah.

Selama ini, Pemerintah Turki menuding Fethullah Gulen sebagai dalang di balik aksi kudeta militer. Karena itu, Presiden Erdogan meminta agar Washington segera mengekstradisi Gulen dari Amerika Serikat (AS). (*)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB
X