Dianjurkan Pakai Masker, Kasus Covid-19 Ngegas Lagi

Photo Author
- Minggu, 17 Desember 2023 | 21:20 WIB
Vaksin COVID-19 Inavac dan Indovac ditargetkan untuk mengantongi izin darurat penggunaan dari BPOM pada bulan September 2022. (pexels.com/Maksim Goncharenok).
Vaksin COVID-19 Inavac dan Indovac ditargetkan untuk mengantongi izin darurat penggunaan dari BPOM pada bulan September 2022. (pexels.com/Maksim Goncharenok).


KRJOGJA.com - SINGAPURA - Kasus COVID-19 di negeri tetangga, Singapura terus mengalami kenaikan. Terjadi kenaikan kasus hingga 75 persen dibandingkan pekan sebelumnya.

Total ada 56 ribu kasus COVID-19 dari tanggal 3 - 9 Desember 2023. Padahal pekan sebelumnya di angka 32 ribu seperti disampaikan Kementerian Kesehatan Singapura pada Jumat, 15 Desember 2023. Melihat kenaikan kasus COVID-19 yang terjadi, Singapura 'sangat menganjurkan' masyarakat untuk menggunakan masker ketika berada di tempat ramai meskipun mereka dalam kondisi sehat.

Lalu, penggunaan masker amat disarankan ketika berada di ruangan tertutup dan bersama orang-orang berisiko tinggi seperti mengutip Channel News Asia, Minggu (17/12/2023).

Baca Juga: Diwarnai Listrik Padam, PSM Swara Wadhana Sukses Ajak Penonton Bernostalgia

Singapura juga mencatat kenaikan pasien yang dirawat gegara virus SARS-CoV-2. Dengan adanya kenaikan kasus, angka orang yang masuk rumah sakit naik dari 225 menjadi 325. Lalu, rata-rata yang masuk ICU dari empat menjadi sembilan orang.

Subvarian JN.1 Mendominasi

Pada laporan pemerintah Singapura, disampaikan bahwa sebagian besar pasien COVID-19 di sana terinfeksi JN.1 yang merupakan bagian dari varian BA.2.86. Namun, belum ada indikasi yang jelas apakah JN.1 atau BA.2.86 lebih mudah menular atau menyebabkan keparahan dibandingkan yang lain.

Baca Juga: Raffi Ahmad Bikin Resort di Gunungkidul, Rans Nusantara Bakal Permanen di Jogja?

"Berdasarkan data internasional dan lokal yang tersedia, saat ini tidak ada indikasi jelas bahwa BA.2.86 atau JN.1 lebih mudah menular atau menyebabkan penyakit lebih parah dibandingkan varian lain yang beredar," kata Kemenkes Singapura dalam keterangan resmi.

Mengingat terus terjadi kenaikan kasus COVID-19, Singapura menyarankan orang yang tengah sakit dengan gejala infeksi saluran pernapasan akut untuk tinggal di rumah dan menghindari kontak dengan orang lain.

Lalu, Singapura juga meminta masyarakat untuk mendapatkan perawatan medis di IGD hanya dalam kondisi darurat serius dan mengancam jiwa.

"Hal ini untuk menjaga kapasitas rumah sakit kami untuk pasien yang benar-benar membutuhkan perawat di rumah sakit serta memungkinkan mereka yang punya penyakit parah dapat perawatan tepat waktu," kata Kemenkes di sana.

Baca Juga: Usai Berkriteria PBB, Jamaah Gus Iqdam ini Minta Dicarikan Jodoh Perawan

Lalu, mereka yang bepergian harus mengenakan masker di bandara, membeli asuransi perjalanan dan menghindari tempat ramai dengan ventilasi yang buruk. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB
X