KRjogja.com - KUALA LUMPUR - Indonesia dilaporkan masuk dalam daftar negara dengan jumlah tahanan Imigrasi terbanyak di Malaysia. Jumlah Warga Negara Indonesia (WNI) tercatat terbanyak di depo imigrasi dan Baitul Mahabbah, yaitu sekitar 25 persen dari total tahanan nasional per 31 Maret 2024.
Laporan The Star.my mengutip Bernama yang dikutip Minggu (7/4/2024) menyebut, Menteri Dalam Negeri Datuk Seri Saifuddin Nasution Ismail mengatakan dari total 13.530 tahanan 3.375 di antaranya merupakan WNI.
Total kapasitas di 20 depo nasional adalah 20.450 tahanan Imigrasi, sedangkan tiga Baitul Mahabbah berkapasitas 300.
Baca Juga: Ambulans Bawa Jenazah Hantam Bus di Temanggung, Pengemudi Meninggal Dunia
"Lima negara teratas yang mencatat jumlah depo imigrasi terbanyak adalah Indonesia (3.375, 25 persen), Filipina (3.345, 24,7 persen), Rohingya (2.653, 19,6 persen), Myanmar (1.988, 14,7 persen) , Bangladesh (719, 5,3 persen), dan Thailand (340, 2,5 persen)," papar Menteri Dalam Negeri Malaysia Datuk Seri Saifuddin Nasution Ismail.
"Sisanya (1.110, 8,2 persen) berasal dari negara lain, antara lain China, India, Vietnam, Nepal, Pakistan, dan Kamboja," sambung Menteri Dalam Negeri Datuk Seri Saifuddin Nasution Ismail kepada wartawan usai membagikan pakaian Hari Raya kepada anak-anak di Depo Imigrasi Bukit Jalil.
Menteri Saifuddin Nasution Ismail mengatakan, dari total tersebut, laki-laki sebanyak 9.438 orang, perempuan 2.696 orang, laki-laki 772 orang, dan perempuan 624 orang.
Menteri Saifuddin Nasution Ismail juga menuturkan bahwa mereka yang diakui sebagai warga negara suatu negara bisa segera dipulangkan ke negara asalnya setelah pihak kedutaan menyerahkan dokumennya.
Baca Juga: Bawaslu Bantul Gandeng BPD DIY Kelola Anggaran Pilkada
Sebaliknya, mereka yang telah melampaui masa tinggal, menyalahgunakan izinnya, atau tidak memiliki dokumen, harus dikenakan sanksi terlebih dahulu berdasarkan Undang-Undang Imigrasi sebelum dipulangkan.
Sejak 1 Januari hingga 31 Maret, Menteri Saifuddin mengatakan pemerintah telah memulangkan 11.303 orang ke negara asal mereka.
"Laki-laki 8.279 orang, perempuan 2.661 orang, laki-laki 200 orang, dan perempuan 163 orang," rincinya.(*)