Inilah BRICS, Aliansi Ekonomi Global yang Semakin Berpengaruh

Photo Author
- Jumat, 10 Januari 2025 | 14:35 WIB
 BRICS 2025  ((Foto: russiaspivottoasia.com))
BRICS 2025 ((Foto: russiaspivottoasia.com))


Krjogja.com Jakarta Dalam perkembangan ekonomi global yang dinamis, BRICS telah menjadi kekuatan yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Sebagai blok ekonomi yang beranggotakan negara-negara berkembang terkemuka, BRICS telah membuktikan dirinya sebagai alternatif yang kuat terhadap dominasi ekonomi Barat. Dengan bergabungnya beberapa negara baru, termasuk Indonesia yang baru saja resmi menjadi anggota pada awal 2025, BRICS semakin menunjukkan pengaruhnya dalam tatanan ekonomi global.

Keberadaan BRICS sebagai aliansi ekonomi strategis semakin diperhitungkan seiring dengan meningkatnya kontribusi blok ini terhadap perekonomian dunia. Dana Moneter Internasional (IMF) mencatat bahwa BRICS menyumbang 37,3 persen terhadap Produk Domestik Bruto global pada 2024, melampaui kontribusi G7 yang hanya mencapai 30 persen. Pencapaian ini membuktikan bahwa BRICS telah berhasil mengubah lanskap ekonomi global dan menjadi kekuatan penyeimbang bagi dominasi negara-negara maju.

Perkembangan BRICS dari sekadar slogan investasi menjadi blok ekonomi yang berpengaruh menunjukkan transformasi signifikan dalam tata kelola ekonomi global. Dengan masuknya Indonesia ke dalam keanggotaan BRICS, blok ini semakin memperkuat posisinya sebagai representasi negara-negara berkembang yang berjuang untuk reformasi sistem keuangan internasional. BRICS kini tidak hanya menjadi forum kerja sama ekonomi, tetapi juga menjadi simbol pergeseran kekuatan ekonomi global dari Barat ke Timur.

Baca Juga: HUT Ke 31 Mastel, Fiberisasi Huawei Percepat Pembangunan Gigacity

Lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber informasi lengkap seputar apa itu BRICS, pada Rabu (8/1).

Sejarah dan Perkembangan BRICS

BRICS memiliki sejarah yang menarik dalam pembentukannya. Awalnya, istilah BRIC dicetuskan oleh Jim O'Neill, seorang ekonom dari Goldman Sachs Group Inc pada tahun 2001. Pencetusannya dilatarbelakangi oleh keinginan untuk menarik perhatian terhadap tingkat pertumbuhan yang kuat di Brasil, Rusia, India, dan China di tengah keraguan pasar pasca serangan teroris 11 September 2001 di Amerika Serikat.

Gagasan ini kemudian berkembang menjadi kenyataan ketika keempat negara tersebut mulai bekerja sama dalam berbagai forum internasional, termasuk Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Pertemuan pertama tingkat menteri luar negeri BRIC diadakan oleh Rusia pada tahun 2006 di sela-sela Sidang Umum PBB, yang kemudian dilanjutkan dengan KTT pertama yang melibatkan para pemimpin negara pada tahun 2009.

Afrika Selatan bergabung dengan kelompok ini pada akhir 2010, mengubah akronim menjadi BRICS. Penambahan Afrika Selatan memperkuat representasi geografis kelompok ini dengan memasukkan benua Afrika ke dalam aliansi. Sejak saat itu, BRICS terus berkembang dan memperluas pengaruhnya dalam ekonomi global.

Baca Juga: KPU Bantul Gelar Rapat Pleno Terbuka, Tetapkan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Hasil Pilkada 2024

Pada tahun 2024, BRICS kembali memperluas keanggotaannya dengan bergabungnya Iran, Mesir, Etiopia, dan Uni Emirat Arab sebagai anggota penuh. Ekspansi ini menandai fase baru dalam perkembangan BRICS sebagai blok ekonomi yang semakin inklusif dan berpengaruh.

Fungsi dan Peran BRICS dalam Ekonomi Global

BRICS memiliki beberapa fungsi strategis dalam sistem ekonomi global. Salah satu prestasi terbesar BRICS adalah di bidang keuangan, di mana negara-negara anggota telah sepakat untuk mengumpulkan dana sebesar $100 miliar yang dapat dipinjamkan antar anggota dalam keadaan darurat. Inisiatif ini menunjukkan komitmen BRICS dalam membangun sistem pendukung finansial yang mandiri.

Pembentukan Bank Pembangunan Baru (New Development Bank) pada tahun 2015 menjadi tonggak penting dalam sejarah BRICS. Bank ini telah menyetujui lebih dari US$30 miliar pinjaman untuk berbagai proyek infrastruktur, termasuk proyek air dan transportasi. Keberadaan bank ini menjadi alternatif penting bagi lembaga keuangan internasional yang selama ini didominasi negara-negara Barat.

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB
X