Menteri PPPA Tegaskan Komitmen Indonesia Dorong Kesetaraan Gender pada Sidang CSW 69

Photo Author
- Jumat, 14 Maret 2025 | 11:20 WIB
General Discussion sidang Commission on the Status of Women (CSW) ke-69 di New York. (Dok. Humas KemenPPA)
General Discussion sidang Commission on the Status of Women (CSW) ke-69 di New York. (Dok. Humas KemenPPA)

KRJogja.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi menegaskan komitmen Indonesia untuk mencapai kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dalam sesi General Discussion sidang Commission on the Status of Women (CSW) ke-69 di New York.

Menteri PPPA memaparkan berbagai langkah strategis yang telah dilakukan Indonesia, termasuk penguatan regulasi, pemberdayaan ekonomi, peningkatan partisipasi politik, akses pendidikan dan kesehatan, serta kolaborasi internasional.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini: Siang Hujan Ringan, Malam Cerah Berawan

"Untuk mewujudkan kesejahteraan bagi perempuan, Indonesia memiliki Peta Jalan Ekonomi Perawatan 2025–2045 yang diluncurkan pada 28 Maret 2024 lalu untuk memastikan perempuan mendapatkan akses terhadap pekerjaan layak dan lingkungan kerja yang inklusif. Program Perlindungan Sosial diperluas untuk mendukung pemberdayaan ekonomi perempuan, khususnya perempuan kepala keluarga, penyintas kekerasan, dan perempuan yang terdampak bencana. Kerangka hukum perlindungan perempuan juga diperkuat untuk melindungi perempuan dan anak dari kekerasan serta diskriminasi,"tutur Menteri PPPA.

Menteri PPPA menegaskan kesetaraan dan kesempatan memimpin mutlak didapatkan perempuan karena perempuan telah membuktikan kontribusi mereka yang besar dalam pembangunan.

“Kepemimpinan perempuan dalam pengambilan keputusan sangat penting. Mereka dapat berkontribusi dan berpartisipasi dalam menentukan arah pembangunan, sebagai contoh di bidang ketahanan iklim dan ekonomi. Sebagai bagian dari komitmen tersebut, Indonesia mengintegrasikan perspektif gender dalam Strategi Ketahanan Iklim 2050 untuk memastikan keterlibatan perempuan dalam kebijakan lingkungan dan green economy,” ujar Menteri PPPA.

Baca Juga: Meski Dapat Tingkatkan Produktivitas Keberadaan AI Bukan Pengganti Kreativitas Manusia

Sejalan dengan Deklarasi Beijing dan Platform for Action, Indonesia tidak sekadar berbicara tentang kesetaraan gender, tetapi juga mengambil langkah nyata untuk mewujudkannya. Pemerintah Indonesia bertekad menjembatani kesenjangan gender dengan membuka lebih banyak peluang bagi perempuan, mengentaskan kemiskinan, memperkuat peran perempuan dalam kepemimpinan, serta menghadirkan perlindungan sosial yang komprehensif.

“Meski terdapat kemajuan dalam pendidikan, tenaga kerja, dan kepemimpinan perempuan, tantangan besar tetap ada, seperti kemiskinan ekstrem, keterbatasan mendapatkan akses air bersih, dan ketahanan pangan bagi perempuan. Oleh karena itu, Indonesia akan terus memperkuat kebijakan dan program strategis guna mewujudkan kesetaraan gender yang berkelanjutan dan inklusif,” ungkap Menteri PPPA.

Sebelumnya dalam pertemuan bilateral dengan Mesir dan Singapura, Indonesia mendorong pemberdayaan prempuan di bidang ekonomi dan budaya.

Pertemuan yang diinisiasi oleh Mesir ini mediskusikan mengenai strategi kedua negara dalam meningkatkan pemberdayaan perempuan, khususnya kewirausahaan perempuan.

Menteri PPPA sampaikan bahwa Ruang Bersama Indonesia (RBI) berfungsi sebagai wadah untuk pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), dengan menyediakan pelatihan, akses modal, dan pendampingan. Hal ini sejalan dengan visi KemenPPPA untuk memperluas fungsi pelayanan berbasis Masyarakat demi menciptakan desa yang lebih mandiri, inklusif dan berkelanjutan.

“Kami memberikan apresiasi terhadap upaya Mesir dalam mendukung kesetaraan gender dan upaya pemberdayaan perempuan. Kedepan, semoga kerja sama ini dapat berkembang menjadi kemitraan yang berkelanjutan. Selain itu, mengingat banyak bahwa Indonesia dan Mesir sama-sama merupakan negara dengan penduduk mayoritas muslim, maka untuk mengatasi kesenjangan gender diperlukan pendekatan dari sisi agama. Indonesia dapat belajar bagaimana fatwa di Mesir dikeluarkan dalam memfasilitasi usaha pemberdayaan Perempuan dan perlindungan anak,” tutup Menteri PPPA.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kemen PPPA, Amurwani Dwi Lestariningsih, bertemu dengan Ministry of Social and Family Development (MSF) Singapura dalam Sidang Commission on the Status of Women ke-69 (CSW69) untuk memperkuat kerja sama di bidang pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, dan pembangunan keluarga.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB
X