Harga Emas Sentuh Rekor, Begini Sejarah Peradaban Emas dari Zaman Mesir Kuno hingga Abad ke-19

Photo Author
- Jumat, 21 Maret 2025 | 12:30 WIB
Ilustrasi harga emas dunia hari ini  (Foto By AI)
Ilustrasi harga emas dunia hari ini (Foto By AI)

Sejarah Emas di Abad ke-19


Mengutip situs resmi World Gold Council, pada abad ke-18 tepatnya pada 1854, Inggris dan beberapa koloninya menggunakan sistem Gold Standart yang menetapkan nilai mata uang sejumlah negara dalam jumlah emas tertentu.

Kemudian abad ke-19, tepatnya pada 1944 setelah Perang Dunia Kedua, standar emas digantikan oleh sistem mata uang yang dapat dikonversi secara nominal yang dikaitkan dengan nilai tukar tetap yang disebut Perjanjian Bretton Woods.

Meskipun emas awalnya berfungsi sebagai mata uang cadangan dasar, dolar AS secara bertahap menjadi mata uang cadangan yang dikaitkan dengan harga emas. Namun, bank sentral terus menyimpan sebagian cadangan likuid mereka dalam bentuk emas.

Baca Juga: Masjid Syuhada dan MES DIY Gelar Ceramah Tarawih : Ekonomi Umat dalam Bayang-bayang Oligarki


Masa Akhir dari Bretton Wood System
Pada era Bretton Woods System, ekonomi dunia tumbuh dengan cepat. Mengutip Lakuemas.com, ketika memasuki 1960-an London Gold Pool terbentuk. Saat itu, sebanyak 8 negara mengumpulkan cadangan emas mereka untuk mempertahankan harga emas di kisaran USD 35 per ons dan mencegah harga emas bergerak naik.

Berlanjut pada 1968, AS melihat defisit neraca perdagangan AS yang besar. Karena ada sentimen negatif terhadap dolar, sejumlah bank sentral enggan menerima dolar dan situasi pun menjadi tidak bisa dipertahankan.

Hingga pada Agustus 1971, Presiden AS saat itu, Richard Nixon mengumumkan bahwa AS mengakhiri konvertibilitas dolar menjadi emas untuk bank sentral negara-negara lain. Bretton Wood System kemudian runtuh dan harga emas diperdagangkan secara bebas di pasar dunia. (*)

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB
X