TKDN Capai 85 Persen, Boeing Tawari Prabowo Jet Tempur Canggih F-15EX

Photo Author
- Selasa, 22 April 2025 | 17:15 WIB
  Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) Prabowo Subianto saat menaiki Jet Tempur F-15EX besutan Boeing Company.   ((Foto: Tim Dokumentasi Kemhan))
Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) Prabowo Subianto saat menaiki Jet Tempur F-15EX besutan Boeing Company. ((Foto: Tim Dokumentasi Kemhan))

Krjogja.com  - JAKARTA - Boeing menawarkan kerja sama strategis kepada Indonesia untuk pengadaan jet tempur F-15EX dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang diklaim bisa mencapai 85 persen.

Tawaran ini disampaikan sebagai bagian dari upaya mendorong finalisasi kontrak pembelian 24 unit F-15EX yang telah masuk dalam tahap nota kesepahaman sejak Agustus 2023.

CEO Boeing untuk Asia Tenggara, Penny Burtt, menegaskan komitmen perusahaan untuk memperkuat kapasitas pertahanan Indonesia melalui keterlibatan industri dalam negeri.

Baca Juga: Tekan Kerugian Pajak Pemkab Sukoharjo Gencarkan Penertiban Reklame Liar

Ia menyebut bahwa hingga 85 persen kebutuhan produksi dan operasional jet tempur F-15EX bisa dipenuhi melalui kerja sama dengan perusahaan lokal.

“Kami melihat peluang besar untuk mendorong kemandirian industri pertahanan Indonesia. Dari produksi, pemeliharaan, hingga pelatihan, semua bisa melibatkan perusahaan dalam negeri,” kata Penny dalam keterangannya, ditulis Senin (21/4/2025).

Langkah ini dinilai akan membuka banyak lapangan kerja, sekaligus memperkuat rantai pasok nasional di sektor pertahanan dan dirgantara.

Baca Juga: Tekan Kerugian Pajak Pemkab Sukoharjo Gencarkan Penertiban Reklame Liar

Boeing juga berencana menjadikan Indonesia sebagai bagian dari ekosistem global F-15EX yang telah digunakan oleh Angkatan Udara Amerika Serikat dan diadopsi oleh sejumlah negara sekutu.

F-15EX merupakan jet tempur generasi 4.5 yang dikembangkan dari varian F-15E Strike Eagle. Pesawat ini memiliki sistem avionik mutakhir, kemampuan membawa senjata lebih banyak, serta dilengkapi radar AESA (Active Electronically Scanned Array) AN/APG-82. Kecepatan maksimalnya bisa mencapai Mach 2.5 dan daya jangkau tempur mencapai lebih dari 2.400 km.

F-15EX juga dirancang dengan arsitektur terbuka, sehingga memudahkan integrasi berbagai teknologi baru, termasuk rudal dan sistem peperangan elektronik.

Tawaran Boeing ini disebut sebagai saingan langsung dari jet tempur Rafale asal Prancis, yang sebelumnya sudah resmi dibeli Indonesia sebanyak 42 unit secara bertahap mulai 2022. Dari 42 unit tersebut, 18 unit telah diteken dalam kontrak awal senilai USD 8,1 miliar (sekitar Rp125 triliun).

Potensi Transfer Teknologi dan Dampak Ekonomi
Jika TKDN 85% benar-benar terwujud, maka Indonesia bisa mendapatkan keuntungan besar dari sisi transfer teknologi dan penguatan industri lokal. Dalam catatan Lembaga Kajian Pertahanan dan Penerbangan (LKPP), rata-rata TKDN alutsista asing yang diimpor Indonesia masih berkisar 10-20 persen, sehingga angka 85% merupakan lonjakan besar yang belum pernah tercapai sebelumnya.

“Boeing menawarkan model offset dan kerja sama industri yang agresif. Ini bisa jadi batu loncatan menuju kemandirian industri pertahanan nasional,” ujar analis militer Connie Rahakundini Bakrie.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB
X