Jelang Pemotongan Anggaran Donald Trump, Lebih dari 2.000 Staf Senior NASA Mundur

Photo Author
- Sabtu, 12 Juli 2025 | 09:35 WIB
Earth Radiation Budget Satellite (Dok. NASA)
Earth Radiation Budget Satellite (Dok. NASA)


KRJOGJA.com Jakarta - NASA tengah berada dalam situasi yang kian mengkhawatirkan setelah lebih dari 2.000 staf senior dilaporkan mengundurkan diri secara sukarela dalam beberapa waktu terakhir.

Fenomena ini terjadi di tengah rencana pemotongan anggaran besar-besaran oleh pemerintahan Presiden Donald Trump.

Laporan eksklusif dari Politico menyebutkan bahwa sekitar 2.145 pegawai dengan pengalaman tinggi dipastikan akan meninggalkan NASA dalam waktu dekat.

Yang menjadi perhatian utama adalah mayoritas dari staf yang mengundurkan diri memegang peran vital dalam berbagai divisi utama NASA.

Staf NASA itu terlibat dalam penelitian ilmiah, eksplorasi luar angkasa berawak, hingga pengembangan teknologi untuk misi-misi masa depan.

Kepergian dari staf yang mengundurkan diri bukan hanya karyawan biasa, melainkan para insinyur senior, ilmuwan, dan manajer proyek.


Kepergian Insinyur dan Ilmuwan Senior Bisa Lumpuhkan Proyek Strategis


Mereka adalah kumpulan individu yang memiliki spesialisasi tinggi yang telah lama menjadi tulang punggung keberhasilan NASA dalam berbagai program luar angkasa.

Kehilangan mereka berpotensi besar menghambat keberlanjutan proyek jangka panjang, termasuk misi ke Bulan, Mars, dan pembangunan stasiun orbit bulan yang dikenal sebagai Gateway.

Tak hanya itu, tantangan besar juga muncul dari segi kesinambungan teknologi dan transfer pengetahuan antar-generasi.

Ketika tenaga ahli utama mundur dalam waktu bersamaan, regenerasi dalam struktur internal menjadi tidak seimbang.

Kondisi ini membuat banyak pihak khawatir akan penurunan kualitas dan kesiapan NASA dalam melanjutkan program eksplorasi luar angkasa.

Dampak Terasa di Pusat Operasi NASA
Pengunduran diri massal ini tidak hanya terjadi di satu lokasi saja. Sekitar 311 staf dari Kennedy Space Center dan 366 dari Johnson Space Center termasuk dalam daftar yang akan keluar.

Padahal, kedua pusat tersebut memainkan peran krusial dalam operasi NASA.

Kennedy Space Center dikenal sebagai lokasi utama peluncuran roket NASA, sementara Johnson Space Center menjadi pusat pengendalian utama misi luar angkasa berawak.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB
X