internasional

Indonesia Segera Gabung OECD, Apa Alasannya?

Jumat, 6 Oktober 2023 | 11:42 WIB
PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) membagikan dividen 21 persen dari laba bersih 2022. (dok: SI)

KRjogja.com - JAKARTA - Indonesia mematangkan rencana untuk bergabung menjadi anggota The Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD), sebagai salah satu strategi untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

Dalam pertemuan dengan Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann di Paris, Kamis (5/10/2023), Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menegaskan komitmen Indonesia untuk melaksanakan pembangunan yang mendorong kemakmuran, kesetaraan, kesempatan, dan kesejahteraan dalam aspek sosial, ekonomi dan lingkungan hidup, menuju negara ekonomi maju pada 2045.

"Kami memiliki pekerjaan rumah yang harus dilakukan, mengenai pengembangan ekonomi biru, ekonomi hijau, keluar dari jebakan pendapatan menengah, dan banyak lainnya. Dengan bergabung dengan OECD, akan memberikan peluang besar untuk kami mereformasi dan mengubah Indonesia ke standar internasional dalam aspek-aspek tersebut," ujar Suharso dalam keterangan tertulis, Jumat (6/10/2023).

Baca Juga: Malaysia Kirim Surat ke Indonesia Terkait Kabut Asap

Segera bergabungnya Indonesia sebagai anggota OECD juga dimaknai melalui penyusunan peta jalan yang terintegrasi dengan dokumen perencanaan jangka panjang dan menengah di Indonesia, baik dokumen perencanaan di pusat maupun di daerah.

Peta jalan tersebut disusun selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2025-2045 yang akan segera ditetapkan menjadi undang-undang (UU). Dengan target pembangunan di antaranya mencapai rata-rata pertumbuhan ekonomi sebesar 6-7 persen per tahun, serta lepas dari middle income trap dan menjadi negara berpendapatan tinggi pada 2045.

Keanggotaan Indonesia dalam OECD juga akan mendorong kerja sama ekonomi biru antara Kementerian PPN/Bappenas dengan OECD, yang akan berkontribusi terhadap komitmen Indonesia untuk melaksanakan tujuan pembangunan berkelanjutan.

Baca Juga: Banyak Barang Susah Dicari, Mulai Perketat Impor Masuk

Ekonomi biru merupakan upaya optimalisasi pertumbuhan ekonomi yang bersumber dari pemanfaatan sumber daya laut secara inklusif dan berkelanjutan. Sehingga turut mendukung pelestarian laut beserta ekosistem pendukungnya.

Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti berharap, kerjasama Indonesia-OECD terkait ekonomi biru dapat memperluas akses berbagi data, analisis, hingga pengalaman paka. Dengan tujuan, agar Indonesia bisa mendapatkan evaluasi yang komprehensif terkait potensi ekonomi biru di Tanah Air.

"Salah satu upaya adalah dengan membentuk satuan tugas mengenai ekonomi biru ASEAN sebagai panduan untuk melaksanakan langkah-langkah. Indonesia juga berencana menyelenggarakan Forum Ekonomi Biru ASEAN yang kedua untuk melanjutkan proses tersebut," kata Amalia.(*)

Tags

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB