internasional

Profil Pasukan Chechen yang Menyatakan Siap Bantu Hamas Hadapi Israel

Rabu, 11 Oktober 2023 | 16:35 WIB
Prajurit berkumpul di alun-alun selama pidato kepala Republik Chechnya Ramzan Kadyrov saat dipersiapkan sebagai antisipasi saat konflik militer Rusia-Ukraina di Grozny, Rusia Jumat (25/2/2022) ( (REUTERS/Chingis Kondarov/CNBC))


Krjogja.com - GAZA - Pemimpin Chechen Ramzan Kadyrov menyerukan agar perang Israel dan Palestina segera dihentikan. Pihaknya tak segan mengirim pasukan bantuan kepada Palestina untuk menghentikan perang melawan Israel. Hal itu disampaikan Kadyrov dalam video yang dikirim via Telegram, Selasa 10 Oktober 2023.

Dalam video tersebut, Kadyrov turut mengecam Israel yang dinilai merebut tanah milik warga Palestina. “Kami mendukung penuh aksi Palestina karena Israel merebut tanah mereka, sekarang membuat mereka terisolasi. Mereka tidak punya kebebasan berpendapat,” ujar Kadyrov.

Pihaknya menentang keras perang Israel-Palestina yang berkepanjangan. Kadyrov meminta semua pihak berkontribusi untuk menghentikan perang. “Menghindari agar tidak menyebar ke seluruh dunia,” ujarnya. Kadyrov tak menampik perang Israel-Palestina tidak akan berakhir dengan mudah.

Baca Juga: 7 Tahun Lagi Indonesia Diprediksi Jadi 10 negara yang Punya Perekonomian Terkuat

Oleh karena itu, pihaknya siap mengirim pasukan bantuan pada Palestina untuk menghadapi Israel. “Saya mendesak seluruh Muslim, semua warga, dan pemerintah untuk mendukung kebenaran dan menghentikan perang ini. Atau kirim kami untuk misi perdamaian,” tegasnya.

“Kami akan menentukan siapa yang benar dan yang salah. Kami akan menghentikan mereka yang melanjutkan peperangan,” imbuh Kadyrov. Chechen diketahui mendukung Palestina sebagai sesama wilayah dengan mayoritas muslim.

Sepak terjang Kadyrov juga terlihat saat membantu Rusia dalam perang Ukraina. Lalu bagaimana sejarah tentang Checnya dan terbentuknya pasukan Chechn ini? simak daam tulisan singkat yang ditulis dari beberapa sumber :


Profil Checnya

Chechnya merupakan sebuah pemerintahan yang berbentuk republik, terletak di barat daya Rusia atau wilayah utara pegunungan Greater Caucasus. Penduduk asli dari wilayah Chechnya, mereka berasal dari bangsa Vainakh atau sering disebut juga dengan suku Chechen-Ingush. Negara Chechnya termasuk ke dalam bagian dari Federasi Rusia.

Suku bangsa mereka sangat gigih dalam mempertahankan wilayahnya dari penaklukan bangsa-bangsa Asia. Seperti halnya invasi yang terjadi dari bangsa Mongol pada abad ke-13 dan 14. Selain itu, invasi dari kekaisaran Ottoman dan kekaisaran Safawi (Persia) yang terjadi antara abad ke-15 dan 16.

Pada abad ke-18, terjadi persaingan besar antara kekaisaran Persia dan kekaisaran Rusia. Mereka memperebutkan pengaruhnya di Kaukasus. Hal itu menbuat wilayah Chechnya termasuk ke dalam wilayah yang diperebutkan.

Setelah melakukan desakan selama puluhan tahun, pada abad ke 19 kekaisaran Rusia berhasil merebut kembali Chechnya. Sekitar lebih dari 80 persen bangsa Chechen dan Ingush yang merupakan penduduk asli dari wilayah tersebut, terpaksa meninggalkan tanah kelahirannya dan mengungsi ke Timur Tengah.

Pada saat pemerintahan Uni Soviet, Chechnya disepadankan dengan Ingushetia yang memiliki kedekatan secara etnis, dengan Grozny sebagai ibu kota gabungan dari wilayah tersebut.

Pada tahun 1991, ketika pemerintahan Uni Soviet runtuh Ingushetia memilih untuk berdiri menjadi negara republik di dalam Rusia. Sedangkan Chechnya mendeklarasikan kemerdekaannya. Terjadi perang antara Chechnya dan Rusia pada tahun 1994 hingga 1996. Perang terjadi lantaran Chechnya ingin mempertahankan kemerdekaannya dari Rusia. Perang itu berakhir dengan perjanjian damai yang disepakati oleh pemimpin Moskow dan Chechnya.

Pada tahun 1999 Rusia kembali menginvasi ibu kota Chechnya, Grozny untuk merebutnya kembali. Hingga tahun 2003 sebuah konstitusi baru disetujui antara kedua negara tersebut. Rusia sepakat memberi kekuasaan yang lebih besar kepada pemerintah Chechnya akan tetapi tetap mempertahankan republik di Federasi Rusia.

Halaman:

Tags

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB