Potensi Makanan Fungsional dan Halal di Masa Mendatang

Photo Author
- Jumat, 14 Oktober 2022 | 08:42 WIB
 Tim Pengabdian Masyarakat UAD terkait makanan halal (Istimewa)
Tim Pengabdian Masyarakat UAD terkait makanan halal (Istimewa)

Krjogja.com - YOGYA - Pentingnya makanan halal telah dibuktikan melalui berbagai riset ilmiah. Bahkan dalam ajaran Islam, terter jelas dalam Aquran dan Al Hadits mengenai pentingnya mengonsumsi makanan halal tersebut.


Berangkat dari pentingnya pemahaman pangan fungsional dan halal, tim Universitas Ahmad Dahlan mengadakan program pengabdian masyarakat. Tim ini terdiri dari Aprilia Kusbandari dan Nanik Sulistyani serta melibatkan mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan.


"Tujuan pengabdian ini memberikan penyuluhan dan edukasi serta pelatihan pembuatan makanan sebagai alternatif pemanfaaatan pangan fungsional yang mempunyai nilai gizi tinggi, aman dan halal serta meningkatkan pendapatan," tutur Aprilia Kusbandari, Kamis (13/10/2022).


Dijelaskan, makan sehat dikaitkan dengan sumber gizi yang terkandung dalam makanan tersebut, seperti vitamin, mineral, karbohidrat, protein, serat dan air. Oleh karena itu definisi makanan sehat adalah sebagai jenis makanan yang mengandung nilai gizi seimbang dan diperlukan tubuh. Selain bergizi, makanan yang masuk juga harus dipastikan kehalalannya.


Kata halal dapat meliputi dari zat makanan tersebut dan cara memperolehnya. Kadang kala makanan tersebut halal, tetapi dibeli dari uang yang tidak halal menjadikan makanan tersebut menjadi haram. Hal ini karena makanan halal dapat mempengaruhi perilaku. Oleh karena itu makanan selain sehat juga harus halal.


Nilai gizi makanan dilihat dari kandungan nutrisi yang ada dalam makanan tersebut. Makanan yang bergizi berguna bagi kesehatan. Pangan fungsional merupakan bahan pangan yang memiliki fungsi fisiologis dan manfaat yang positif terhadap daya tahan tubuh dan kesehatan seseorang.


Meski memiliki komponen senyawa yang baik bagi kesehatan, pangan fungsional ini tidak merubah karakteristik alami dari bahannya menjadi bentuk kapsul atau tablet, namun tetap dikonsumsi dalam bentuk alaminya.


"Pangan fungsional akan berkembang pesat di masa mendatang, antara lain yang erat kaitannya dengan pangan yang mampu menghambat proses penuaan, meningkatkan daya imunitas tubuh, meningkatkan kebugaran, kecantikan wajah dan penampilan. Hal ini memberi harapan pengembangan makanan fungsional di Indonesia sangat prospektif," tegasnya. (Feb)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Ribuan Kendaraan Kena Tilang ETLE, Ini Pelanggarannya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:10 WIB

Libur Nataru, PLN Siagakan 315 SPKLU di Jateng-DIY

Jumat, 19 Desember 2025 | 23:10 WIB

Khitan Massal Warnai Perayaan HUT Pertamina di Cilacap

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:55 WIB
X