KARANGANYAR, KRJOGJA.com - Belasan pedagang kaki lima (PKL) dadakan di sepanjang Jl Mataram depan Masjid Agung Madaniyah Karanganyar, Jateng ditertibkan Satpol PP.
Usai masjid selesai dibangun dan dimanfaatkan beribadah, kawasan tersebut disterilkan dari aktivitas memicu kemacetan seperti PKL dan perparkiran.
Belasan warung tenda sudah terlebih dulu dipindah dari sana ke bahu jalan di sisi rimur kantor bupati pada awal tahun ini.
Belum lama setelah mengosongannya, kini lokasi yang ditinggalkan diramaikan pedagang penjual makanan, minuman dan jajanan yang menjajakannya di atas sepeda motor dan gerobak dorong.
Kasi Trantibum Satpol PP Karanganyar Aris Indriyanto mengatakan petugasnya diterjunkan menyingkirkan para PKL dadakan tersebut pada Kamis sore (16/6/2022).
Mereka melakukannya secara persuasif.
"Enggak sampai ngotot-ngototan apalagi kasar. Kita juga enggak butuh bantuan pasukan untuk memindahkan lapaknya. Cukup dengan dialogis saja," katanya.
Tak butuh waktu lama menyingkirkan belasan PKL dadakan itu dari Jl Mataram depan Masjid Madaniyah.
Petugas selain mensterilisasi ruas jalan juga menyarankan para PKL berkonsultasi ke Disdagnakerkop UKM perihal wilayah legal yang bisa dipakainya berjualan.
Sehingga, tidak lagi memakai ruas jalan yang dilarang seperti di depan Masjid Madaniyah.
Ia pun mengakui jika keberadaan PKL dadakan ini menuai protes dari pedagang lama.
Yakni pedagang yang dulu menggelar dagangan di depan masjid dan direlokasi ke timur kantor Bupati.
Eks PKL depan Masjid Agung Madaniyah, Wongso pasrah dengan maraknya pedagang baru di depan Masjid Madaniyah.
Ia yang kini berdagang di timur kantor bupati mengaku sudah berulang kali melaporkan ke Pemkab Karanganyar, namun bukannya ditertibkan malah keberadaan pedagang baru semakin ramai.