Jalan Desa Jogoboyo Rusak karena Proyek, Pengusaha Kuliner Rugi Miliaran Rupiah

Photo Author
- Minggu, 12 Juni 2022 | 12:10 WIB
Jalan di depan tempat usaha kuliner di Desa Jogoboyo Kecamatan Purwodadi Kabupaten Purworejo rusak berat akibat dilalui kendaraan proyek. (Foto: Jarot S)
Jalan di depan tempat usaha kuliner di Desa Jogoboyo Kecamatan Purwodadi Kabupaten Purworejo rusak berat akibat dilalui kendaraan proyek. (Foto: Jarot S)

PURWOREJO. KRJOGJA.com - Pelaku usaha kuliner dan wisata di Desa Jogoboyo Kecamatan Purwodadi Kabupaten Purworejo rugi miliaran rupiah. Mereka urung menjalankan usahanya karena jalan desa di depan tempat usaha itu rusak berat terimbas proyek pengaman muara Sungai Bogowonto.

Jalan tersebut rusak berat karena dilintasi truk besar dan alat berat yang dioperasikan dalam pembangunan proyek itu. "Jalan itu adalah akses utama menuju tempat usaha kami, karena rusak berat dan tidak bisa dilewati kendaraan kecil, akhirnya berdampak pada usaha kami," kata pengusaha kuliner di Jogoboyo, Yana Karyana, kepada KRJOGJA.com, Minggu (12/6/2022).

Menurutnya, dampak kerusakan jalan sudah dialami sejak awal ia hendak menjalankan usaha. Yana mengaku bangunan rumah makan miliknya sudah selesai 95 persen dan siap dioperasikan, ketika proyek itu mulai berjalan beberapa bulan lalu.

Akibatnya, rumah makan yang sudah dibangun, belum pernah dapat dioperasikan. "Sejak jadi, saya belum bisa beroperasi, hanya dibangun, selesai dan sekarang mangkrak," tegasnya.

Yana mengaku menginvestasikan dana hingga Rp700 juta untuk membangun rumah makan di atas tanah yang disewa dari warga setempat itu. "Mau buka juga percuma karena tidak ada konsumen mau datang jika jalan depan rumah makan kondisinya rusak berat," ucapnya.

Selain bisnis kuliner milik Yana, usaha penginapan dan pemancingan keluarga milik Ali Ahmadi juga terdampak. Ali Ahmadi sudah membangun enam bungalow penginapan dan kolam pemancingan dengan nilai investasi kurang lebih Rp800 juta.

Perwakilan usaha Ali Ahmadi, Aminanto mengatakan, pihak pengusaha telah melakukan upaya berkomunikasi dengan pelaksana pekerjaan yakni KSO PT Bumi Karsa - Abipraya. Pelaku usaha, katanya, mendukung dan tidak pernah menolak pembangunan tersebut.

Namun, lanjutnya, pelaku usaha berharap jalan di tepi Sungai Bogowonto ituq bisa diperkuat dengan rabat beton, sehingga kendaraan kecil bisa melintas. "Pelaksana membangun jalan beton di dalam desa, tapi kenapa tidak dilanjutkan sampai ke jalan di depan tempat usaha kami. Padahal jarak titik jalan beton terakhir dengan lokasi usaha kami hanya 250 meter, sebenarnya tidak begitu panjang," terangnya.

Apabila dua tempat usaha itu dapat dioperasikan, Aminanto yakin keduanya mampu menyerap pekerja dari desa setempat minimal 50 warga. "Sebenarnya ini peluang ekonomi juga bagi warga Jogoboyo, sayangnya sampai sekarang bangunan usaha ini belum bisa dioperasikan," ujarnya.

Sementara itu, Humas PT Bumi Karsa Heri Prabowo melalui komunikasi telepon mengatakan, perawatan telah dilakukan terhadap jalan yang dilalui oleh truk besar tersebut. Namun, kondisi hujan menyebabkan jalan yang statusnya disewa dari desa selalu rusak. "Kami rawat tiap hari, tapi karena kondisi sering hujan dan yang melintas kendaraan tonase berat, jalanan selalu rusak," katanya.

Terkait wacana mengecor jalan, katanya, pihak pelaksana tidak bisa melakukan karena terkait dengan proyek berikutnya di muara sungai itu, yakni pembangunan parapet. "Itu karena ada keterkaitan dengan proyek berikutnya, itu sama PPK Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSO) tidak boleh dicor. Untuk wewenang jalan tetap ada di BBWSO, kita selaku pelaksana hanya melaksanakan pekerjaan," tegasnya.

Proyek penguatan muara Sungai Bogowonto ada di bawah kendali BBWSO Yogyakarta. Penguatan muara itu bagian dari upaya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tmempercepat pembangunan infrastruktur pengendali banjir Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) Temon Kulonprogo. Proyek tersebut ditargetkan selesai dibangun pertengahan 2023.

Pembangunan prasarana pengendali banjir YIA sudah dimulai per September 2020 dan dibagi menjadi empat paket pekerjaan. Salah satu paket pekerjaannya adalah pembangunan Pengaman Muara Sungai Bogowonto Sisi Barat dilaksanakan kontraktor KSO PT Bumi Karsa-Abipraya dengan nilai kontrak Rp389,9 miliar.(Jas)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Ribuan Kendaraan Kena Tilang ETLE, Ini Pelanggarannya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:10 WIB

Libur Nataru, PLN Siagakan 315 SPKLU di Jateng-DIY

Jumat, 19 Desember 2025 | 23:10 WIB

Khitan Massal Warnai Perayaan HUT Pertamina di Cilacap

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:55 WIB
X