PURWOREJO, KRJOGJA.com - PT PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Magelang memberikan bantuan pemasangan listrik gratis untuk 150 warga kurang mampu di wilayah Kedu. Warga penerima manfaat mendapat bantuan pemasangan meter listrik dengan daya 450 VA.
Manajer PLN UP3 Magelang Ir Yunarsih MT mengatakan, bantuan tersebut bersumber dari dana CSR perusahaan. "Kami memiliki program PLN Peduli dengan bantuan pemasangan listrik gratis, memanfaatkan dana sosial perusahaan," katanya menjawab pertanyaan KRJOGJA.com, Kamis (19/5/2022).
Menurutnya, bantuan untuk 150 rumah tangga itu dibagi merata untuk seluruh wilayah kerja PLN UP3 Magelang, antara lain di Magelang, Temanggung, dan Purworejo. Untuk Kabupaten Purworejo, bantuan disalurkan untuk 58 rumah tangga miskin yang sudah terdata dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kemensos.
Pemasangan bantuan listrik gratis itu dilakukan secara bertahap. Untuk Kabupaten Purworejo, lanjutnya, pemasangan telah dilakukan pada 46 rumah tangga.
Salah satunya di rumah Hendro Prasetyo (32) warga RT 03 RW 01 Kelurahan Keseneng, Kecamatan Purworejo.
Dalam pemasangan simbolis itu, hadir Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Drs Boedi Hardjono, sedangkan Ir Yunarsih MT didampingi Manajer PLN ULP Purworejo Zeysar Erlinda dan Manajer ULP Kutoarjo Suryanta. Program bantuan penyambungan listrik gratis, lanjutnya, bertujuan meringankan beban masyarakat kurang mampu untuk menikmati listrik secara nyaman dan aman.
"Nyaman karena menggunakan listrik milik sendiri dan aman karena terhindar dari sambungan listrik yang tidak standar," tuturnya.
Selain itu, program bantuan tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di Kabupaten Purworejo.
“Rasio elektrifikasi di Purworejo ini belum 100 persen, masih kurang lebih 98 persen terpasang listrik. Makanya kita fokuskan cukup banyak di Purworejo,†ungkapnya.
Drs Boedi Hardjono menuturkan, masih ada sebagian warga Purworejo yang belum menikmati listrik secara nyaman dan aman. Hal itu karena mereka tinggal di daerah terpencil yang tidak terjangkau jaringan atau karena kondisi ekonomi yang kekurangan.
"Kondisi ekonomi tidak memungkinkan mereka memasang jaringan PLN dan membayar tagihan bulanan atau beli token," ujarnya.
Menurutnya, pemkab meminta para camat untuk melakukan survey untuk mendata warga yang belum menikmati jaringan listrik PLN.
"Kami sudah sampaikan kepada camat untuk survey, nanti hasilnya, kami harap bisa kolaborasi dengan PLN, atau dengan pihak lain. Paling penting, mereka bisa terlayani dengan baik," tegasnya.
