Demi Bertemu Orang Tua, Dua Bersaudara Mudik Ngonthel Tangerang - Wonogiri

Photo Author
- Minggu, 1 Mei 2022 | 10:10 WIB
Kakak beradik ini istirahat sejenak di Alun-alun Wonogiri setelah menempuh perjalanan 633 Km dengan bergowes ria. (Djoko Santoso HP)
Kakak beradik ini istirahat sejenak di Alun-alun Wonogiri setelah menempuh perjalanan 633 Km dengan bergowes ria. (Djoko Santoso HP)

WONOGIRI, KRJOGJA.com - Sejumlah warga Wonogiri yang lagi bermalam Minggu di kawasan Alun-alun Giri Krida Bhakti dikejutkan dengan hadirnya dua orang yang bersepeda onthel atau gowes. Sabtu (19/4/2022) sekitar pukul 22.05 WIB muncul dua orang pesepeda kakak beradik Abdul Fatah Chomsan (25) dan Huda Akhsan Nasrulloh (23) yang nekad mudik dari Tangerang dengan tujuan rumah orang tuanya di Dusun Pucanganom Lor RT 01 RW 07, Desa Pucanganom, Kecamatan Giritontro Wonogiri.

"Kami berdua ini berangkat Selasa (26/4/2022) lalu dari Tangerang. Karena tetap berpuasa maka lebih sering gowesnya malam hari," terang Chomsan sang kakak saat dicegat wartawan di Alun-alun Wonogiri, tadi malam.

Kakak adik yang mengais rejeki di Tangerang sebagai pedagang mie ayam dan bakso ini tidak nampak kelelahan. Malah terlihat gembira karena mungkin sebentar lagi sampai rumah setelah 'berjuang' melibas jalan sejauh 633 kilometer dari Kelurahan Keroncong Kecamatan Jatiuwung Tangerang dengan onthel kesayangan mereka. Huda dan Chomsan selalu mengumbar senyum kepada sejumlah warga pengunjung alun-alun yang ingin berfoto bersama. Maklum, informasi tentang kakak beradik ini yang memilih ngontel untuk mudik sudah tersebar di media sosial.

Ditanya wartawan alasan mudik ngonthel, Chomsan mengaku selain rasa rindu orang tua juga ingin mencari pengalaman baru saat mudik. "Mudik naik mobil (baik kendaraan umum maupun mobil pribadi) atau motoran (sepeda motor) sudah umum, tapi kalau dengan gowes kok sepertinya menantang kamu," ujar pemuda berambut panjang ini.

Hebatnya, keduanya juga tetap berpuasa saat perjalanan mudik. Tipsnya, perjalanan lebih banyak dilakukan di malam hari. Perjalanan dilakukan usai ashar lalu istirahat untuk berbuka puasa dan baru dilanjutkan usai keduanya salat tarawih hingga sahur. Setelah salat subuh, perjalanan kembali dilanjutkan hingga pukul 09.00 untuk beristirahat hingga berangkat lagi usai salat ashar. Selain itu keduanya juga kompak rutin mengkonsumsi madu.

Secara keseluruhan, perjalanan keduanya bisa dianggap mulus. Bahkan, ada saja komunitas goweser yang meminta mereka untuk berkunjung ke basecamp komunitas itu. Sekedar diberi atau kopi panas yang menemani obrolan mereka.

Namun, ada saja rintangan yang dihadapi. Misalnya ban sepeda milik Huda sempat bocor di Pemalang. Penyebabnya 'kejeglong'. Lalu, sepeda Chomsan juga sempat mengalami trouble. Beruntung itu bisa diatasi. Chomsan juga sempat merasa pegal dan kram saat tidur, namun itu bisa segera terobati.

Selain itu, keduanya juga sempat salah jalur. Huda menuturkan itu terjadi di daerah yang disebutnya Gunung Putri di Semarang. Menurut dia jalanan yang dilaluinya sangat melelahkan.

"Setelah sahur baru keluar dari area itu. Padahal target kilometer harian belum terpenuhi. Target kami sehari 150 kilometer," kata Huda.

Nah, karena itu mereka akhirnya harus berusaha ekstra untuk tiba di kampung halaman sebelum lebaran. Sepeda pun tetap dikayuh sejak pukul 07.00 hingga maghrib. Namun, mereka tetap menjalankan ibadah puasa.

Itu sebelumnya juga sudah dirasakan saat mencari masjid untuk salat Jumat di Alas Roban. Keduanya sempat kesulitan mencari masjid dan akhirnya menemukannya usai menempuh jarak cukup jauh di teriknya siang.

Huda mengaku awalnya sempat ragu mudik bersepeda karena harus tetap menjalankan puasa. Hasil sharing dengan komunitas gowes, diketahui bahwa banyak pemudik yang gowes ke kampung halaman melakukan perjalanan malam sehingga sama sekali tak mengganggu ibadah puasa.

"Malah ada teman yang menganjurkan kalau mau gowes mudik ya harus puasa. Kalau tidak puasa mendingan tak usah mudik gowes. Nah disitu saya tambah yakin untuk mudik gowes," ujar Huda.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Ribuan Kendaraan Kena Tilang ETLE, Ini Pelanggarannya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:10 WIB

Libur Nataru, PLN Siagakan 315 SPKLU di Jateng-DIY

Jumat, 19 Desember 2025 | 23:10 WIB

Khitan Massal Warnai Perayaan HUT Pertamina di Cilacap

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:55 WIB
X