UNGARAN, KRJOGJA.com - Perempuan memiliki peran strategis dalam membentuk kepribadian anak bangsa dalam membangun negara yang bermartabat. Untuk itu, pemberdayaan perempuan menjadi keniscayaan untuk memunculkan generasi yang memiliki karakter dengan sebuah kematangan emosional dan spiritual.
Hal ini ditegaskan anggota Komisi E DPRD Jateng Ida Nurul Farida saat menjadi narasumber dalam dialog prime topic dengan tema “Peran Strategi Perempuan dalam Membangun Karakter Bangsaâ€, di Kabupaten Semarang, Selasa (19/4/2022).
Nurul-sapaan akrabnya, mengatakan sekarang ini perempuan banyak berkecimpung dalam segala hal. Peran aktif perempuan bisa dilihat dalam beberapa bidang. Aktifitas kaum perempuan tersebut sebagai tantangan supaya tidak mengabaikan perannya dalam membangun karakter bangsa.
“Perempuan harus bisa mempersiapkan akal fisik dan rohani generasi bangsa. Perempuan juga harus mampu menyeimbangkan tugas domestik dan publik. Dengan kemampuan tersebut, generasi yang berkarakter akan terus terbangun dan tidak akan hilang,†tutur Nurul.
(Anggota Komisi E DPRD Jateng Ida Nurul Farida saat menyampaikan materi Peran Strategi Perempuan dalam Membangun Karakter Bangsa/ Ft: Budiono)
Anggota Komisi E DPRD Jawa Tengah dari Fraksi PKS ini mengatakan, ibu merupakan pendidik pertama bagi anak. Peran perempuan dalam kepemimpinan saat ini semakin terlihat. Terbukti, sudah banyak kaum perempuan yang mampu menjadi pemimpin di berbagai sektor.
Kepala Dinas P3AKB Jawa Tengah Retno Sudewi mengatakan, prosentase indeks pembangunan manusia (IPM) di Jawa Tengash sudah diatas angka nasional sebanyak 92,48 persen. Sedangkan IPM untuk pusat 91,27 persen. Namun angka untuk pemberdayaan gender perempuan di Jawa Tengah mengalami penurunan di angka 71,73 persen. Angka tersebut juga masih diatas angka nasional yang mencapai 75 persen.
“Tidak sedikit perempuan yang menjadi tenaga profesional. Kita sebagai perempuan harus berani mengeluarkan pendapat dan mendidik anak secara berani dan bertanggung jawab. Untuk mencegah kekerasa terhadap anak, ibu harus tahu bagaimana untuk mencegahnya,†tutur retno.
Ketua Aisyiah Kabupaten Semarang Dr Ida Zahara MPd mengatakan ada tiga poin penting yang dibahas dalam dialog ini, yaitu peran, perempuan dan karakter. Bahasan tersebut mengarah kepada anak-anak yang dilahirkan akan berkomunikasi, bersosial dari individu berkarakter menjadi karakter bangsa.
“Memang fondasi harus bersama mental yang kuat. Dengan adanya pendidikan yang kuat, ibu bisa membentuk karakter anak yang baik,†jelas Ida Zahara. (Anif Maghfiroh)