KLATEN, KRJOGJA.com - Menyemarakkan bulan suci Ramadhan, Â aparatur sipil negara (ASN) dari berbagai instansi di lingkungan Pemkab Klaten mengikuti program tadarus bareng secara daring.
Ketua Takmir Masjid Nur Azizah Setda Klaten, Amin Mustofa yang juga kepala Dinas Kominfo, didampingi Joko Priyono, Kepala Sub Koordinator Layanan Informasi Dinas Kominfo, yang juga Bidang Humas dan Informasi Takmir Masjid Nur Azizah, Senin (11/4/2022) mengemukakan,  para peserta tampak khusyuk berlatih membaca al quran di acara Tadarus Bareng ASN Klaten, yang dimulai Jumat pekan kemarin.
Acara tadarusan bareng secara daring merupakan salah satu program Pengurus Takmir Masjid Nur Azizah komplek Setda Klaten, dimulai dari pukul 07.30 - 08.30 WIB.
“Mereka menggunakan musyaf atau handphone yang terisi konten Al Quran. Para ASN Klaten itu berlatih cara membaca kitab suci Al Quran, mulai hukum bacaan sampai pengucapan masing-masing huruf,†kata Amin Mustofa maupaun Joko Priyono.
Para peserta mengikuti dari kantor masing-masing, secara pribadi maupun berkelompok. Sedangkan guru pengajar berada di ruang zoom  meeting Dinas Kominfo.
“Bahkan peserta tidak hanya ASN di Pemkab, ada juga dati luar. PKK desa, Dharma Wanita dan lainya. Antusiasme peserta cukup tinggi, selanjutnya nkan kami buka untuk umum, rutin setiap Jumat,†jelas Joko Priyono.
Program tadarusan ASN Klaten akan terus dikembangkan, kegiatan cinta Al Quran tidak hanya berhenti di bulan Ramadhan saja.
“Kami ingin membangun gerakan berlatih mencintai Al Quran. Nama sudah cinta ya nanti ingin selalu pengin dekat AlQquran. Ikhtiarnya awalnya dengan acara Tadarus Bersama ASN Klaten ini yang prakarsanya dari Pengurus Takmir Masjid Nur Azizah bidang imaraoh atau pendidikan. Selain itu, kita juga ingin menyemarakan bulan suci Ramadhan. Kegiatan tadarusan ini akan dilaksnakan setiap hari Jumat. Acara dimulai pukul 07.30 sampai 08.30. Semoga nanti peserta lebih banyak,†tambah Amin Mustofa.
Rahmad Syahbani dari Bagian Kesejahteraan Sosial Setda Klaten sekaligus sebagai guru pengajar menjelaskan, kalau belajar membaca Al Qurán tidak boleh malu-malu dan harus diulang-ulang.
“Membaca al quran itu ada hukum dan kaidahnya. Misalnya terkait panjang pendeknya istilah adalah mad thobi’i. Ada hukum tajwid terkait perubahan bacaan tiap huruf atau cara pengucapannya yang istilahnya disebut mahrujul huruf. Semua perlu dipelajari. Belajar membaca Al Quran itu itu kuncinya tidak boleh malu dan pengucapannya harus berlatih diulang-ulang,†kata Rahmad Syahbani.
Terkait tips benar membaca al quran, Rahmad Syahbani mengingatkan agar pengucapannya tidak terburu-buru.
“Tiap huruf itu kadang perbedaan pengucapan itu sangat tipis, maka membacanya harus cermat. Kalau baca terlalu cepat nanti banyak yang salah pengucapan. Tadarusan ASN Klaten dimulai dengan membaca surat al fatekhah dan 10 ayat surat al baqarah,†tambah Rahmad. (Sit)