Tari Kretek Budaya Khas Kudus yang Harus Dipertahankan

Photo Author
- Senin, 21 Februari 2022 | 13:07 WIB
Sri Hartini  (ist)
Sri Hartini (ist)

UNTUK memperkuat julukannya sebagai ‘Kota Kretek’ Kabupaten Kudus sekarang secara bertahap mengenalkan kebudayaan aslinya yakni Tari Kretek. Tari Kretek menggambarkan petani dalam aktivitasnya menanam, memetik hingga menyortir daun tembakau untuk digunakan dalam industri rokok kretek.

Kali ini tarian ditampilkan sebagai pembuka Dialog Media Tradisional (Metra) DPRD Jateng dengan tema ‘Nguri-nguri Kebudayaan Daerah’ di Rumah Aspirasi Sri Hartini, Anggota Komisi D DPRD Jawa Tengah, di Desa Jepang Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus, akhir pekan ini. Turut hadir dalam dialog itu, Plt. Kepala Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kabupaten Kudus Mutrikah dan Pelaku Seni Riri Nur H. Selain dibuka dengan suguhan Tari Kretek, penampilan Gus Apank bersama Kampung Seniman Santri Kudus (KS2K) juga menyumbang beberapa lantunan lagu Islami.




-

Saat berdialog, Sri Hartini mengaku apresiatif dengan upaya para seniman Kudus karena selama pandemi ini terus tampil secara virtual. Ia juga mengakui perkembangan teknologi bisa menggeser budaya lokal tapi jika kontennya dikemas dengan apik, sehingga bisa mengenalkan kesenian tradisional secara luas.

“Pandemi yang belum usai berdampak sangat besar bagi para pelaku kesenian, karena adanya pembatasan kegiatan, sehingga penampilan mereka tidak bisa dinikmati banyak orang. Padahal, menjaga seni nilai budaya lokal menjadi tanggungjawab bersama masyarakat dan pemerintah. Pertunjukan lewat daring memang bisa membantu menampilkan pertunjukan, namun promosinya harus melibatkan banyak pihak,” tutur Sri Hartini Politikus partai Gerindra itu.

Menambahkan, Plt. Kepala Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kabupaten Kudus Mutrikah mengaku kegiatan berkesenian untuk mengangkat budaya daerah memerlukan sinergi semua kalangan. Dukungan itu juga termasuk lewat pendanaan bagi beberapa kelompok kesenian untuk mengembangkan penampilan seninya agar tidak monoton.

“Sinergi mengawal dan menjaga kesenian daerah menjadi tanggungjawab semua kalangan, baik masyarakat pemerintah antara eksekutif dan legislatif maupun stakeholder terkait lainnya. Dukungan lewat pembuatan perda-perda yang mengatur kelompok kesenian daerah, dan adanya dukungan pendanaan bagi para kelompok kesenian berprestasi, sangat membantu para seniman tersebut, sehingga mereka bisa terus berkembang dan dikenal oleh masyarakat secara luas,” tutur Mutrikah.

Pelaku seni Riri Nur juga menyampaikan bahwa Kabupaten Kudus menyimpan banyak kesenian lokal yang perlu dikembangkan, karena memiliki nilai potensi besar. Tari Kretek merupakan salah satu dari banyak kesenian asal Kabupaten Kudus dalam penggambaran Masyarakat Kudus. Masih banyak tarian lainnya seperti Tari Bordir dan Tari Batik yang semuanya harus dilestarikan.

“Adanya dukungan dari pemerintah saya akui bisa menjadi secercah harapan bagi para seniman, sehingga kesenian kebudayaan Kudus bisa dikenal lebih luas. Pentas seni musik seniman santri belakangan juga mulai dilirik oleh banyak kalangan. Untuk itu, dibutuhkan sinergi semua pihak agar nilai budaya tidak luntur,” harap Riri. (Adv Anif Maghfiroh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Ribuan Kendaraan Kena Tilang ETLE, Ini Pelanggarannya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:10 WIB

Libur Nataru, PLN Siagakan 315 SPKLU di Jateng-DIY

Jumat, 19 Desember 2025 | 23:10 WIB
X