TEMANGGUNG, KRJOGJA.com - Warga kesulitan mendapatkan minyak goreng bersubsidi di Kabupaten Temanggung. Sejumlah warga mengaku telah mendatangi beberapa toko sembako namun tidak mendapatkan, kalaupun ada harga dijual non bersubsidi.
Seorang pembeli di pasar Kliwon Rejo Amertani Temanggung, Sukirni mengatakan kurang lebih sudah dua bulan terakhir harga minyak goreng terus naik, bahkan untuk dua hingga tiga pekan terakhir ini sangat susah mendapatkan minyak goreng.
"Sudah harganya mahal, barangnya susah didapat, semakin menyusahkan kehidupan masyarakat saja," kata Sukirni, Kamis (10/2/2022).
Disampaikan dalam waktu sepekan terakhir ini adalah yang paling parah, minyak goreng sangat susah didapat, bahkan ada pembatasan pembelian. Padahal minyak goreng sudah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat.
Informasi yang didapat Pemerintah sudah memberikan subsidi minyak goreng, namun pada kenyataanya harga minyak goreng saat ini masih di atas harga normal yakni Rp 16.000 hingga Rp 17.500 per liternya.
"Katanya sudah ada subsidi, tapi harga masih saja mahal, minyak juga susah didapat," katanya.
Seorang pembeli lainnya, Arif mengatakan minyak goreng subsidi sepertinya jumlahnya sangat terbatas, karena hanya toko-toko tertentu saja yang mendapatkan minyak goreng subsidi. Tidak semua masyarakat bisa menikmati minyak goreng bersubsidi, penyebaran minyak goreng bersubsidi tidak merata hingga ke pelosok desa.
"Saya coba cari dimana-mana, tapi sama saja semua kosong. Harus pagi-pagi benar kalau mencari minyak goreng yang harga subsidi," ujar Arif.
Bahkan di sejumlah toko sembako menerapkan aturan tertentu untuk penjualan minyak goreng, aturan ini diberlakukan agar barang dagangan punya pemilik toko bisa laku terjual. "Misalkan, boleh saja membeli minyak goreng, namun harus juga membeli barang tertentu di toko itu," ujarnya.
Ia berharap, Pemerintah bisa lebih bijak lagi dalam memberikan subsidi minyak goreng, sehingga semua lapisan masyarakat bisa merasakan minyak goreng subsidi.
"Harga normal minyak goreng Rp14.000 per liter, dengan subsidi harganya bisa segitu, namun kalau tidak harganya masih jaul lebih mahal. Semoga saja Pemerintah bisa memberikan subsidi lebih banyak lagi sehingga bisa merata,"harapnya.
Seorang pedagang Safaul mengatakan kesulitan mendapatkan minyak goreng bersubsidi dalam beberapa waktu terakhir. warga sudah banyak yang menanyakan bahkan jika ada non subdisi juga mau membelinya. "Pihak distributor menyampaikan tidak ada stok, kami juga tidak ada stok minyak bersubdisi," kata Arif . (Osy)