KARANGANYAR, KRJOGJA.com – Tim SAR mencatat lima survival dievakuasi dalam keadaan sakit dan meninggal dunia, sejak Januari-Oktober 2021. Menurut Komandan Markas SAR Karanganyar, Arif Sukro Yunianto menerangkan, 5 kejadian tersebut 3 diantaranya pendaki sakit serta 2 pendaki yang akhirnya meninggal dunia.
“Tiap tahun pasti ada evakuasi pendaki. Entah itu sakit, atau kondisi kesehatan pendaki saat melakukan pendakian," kata Arif, Rabu (27/10/2021).
Kondisi kesehatan fisik para pendaki itu biasanya tidak kuat menanjak dan ada pula tanpa gejala lalu sakit. Kejadian sakit yang dialami pendaki yang kerap terjadi adalah hipotermia, atau kaki kram.
“Pendaki yang meninggal karena sudah sakit lalu kambuh di atas," kata Arif.
Arif memberi saran bagi para pendaki pemula maupun profesional agar memperhatikan petunjuk pendakian Gunung Lawu. Untuk pendaki pemula, bekal logistik, peralatan dan kesehatan harus mutlak jadi perhatian.
“Makanan yang peru dibawa itu untuk beberapa hari, untuk menginap satu malam misalnya, pendaki menyiapkan makanan untuk lebih dari satu hari. Siapa tahu ada badai diatas atau peristiwa lain kita tidak tahu yang membuat kehabisan bekal. Sebenarnya di puncak Lawu ada warung. Tapi persiapan diawal harus lengkap," kata Arif.
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Karanganyar Titis Sri Jawoto mengatakan pendakian Gunung Lawu selalu jadi favorit pehobinya. Hanya saja, kini aturan diperketat. Diantaranya larangan membawa anak-anak usia kurang dari 12 tahun.
"Dulu, banyak yang bawa anak. Tapi sekarang enggak diperbolehkan. Pengecekan logistik juga wajib dilakukan di posko sebelum memulai pendakian," katanya. (Lim)