PURWOREJO, KRJOGJA.com - Keluarga Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berduka. Ibu mertua SBY atau ibu kandung almarhumah Ani Yudhoyono, Sunarti Sri Hadiyah atau Ibu Ageng Sarwo Edhie Wibowo, berpulang ke rahmatullah pada Senin (20/9/2021) petang. Jenazah almarhumah dikebumikan di samping pusara Jenderal (Purn) Sarwo Edhie Wibowo, suami Ibu Ageng, di pemakaman keluarga Kelurahan Pangen Juru Tengah, Kecamatan/Kabupaten Purworejo, Selasa (21/9/2021).
Pemakaman dihadiri SBY didampingi dua putranya, Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhi Baskoro Yudhoyono, serta keluarga besar mereka. Wakil Presiden RI ke-11, Prof Budiono beserta istrinya, Herawati Budiono, juga hadir melayat. Sejumlah petinggi Partai Demokrat, pejabat militer dan sipil di wilayah Kabupaten Purworejo dan sekitarnya juga turut melepas kepergian Ibu Ageng.
Jenazah tiba dari Jakarta sekitar pukul 09.40, disambut SBY dan kerabat lain, kemudian dilanjutkan upacara pemakaman. Delapan prajurit Yonif Mekanis 412/BES Kostrad dan Kopassus Grup 2 Kandang Menjangan, mengangkat peti jenazah almarhumah. Pemakaman selesai pukul 10.00 dan dilanjutkan sambutan. Bupati Purworejo Agus Bastian selaku tuan rumah memberikan sambutannya. "Kami atas nama pemerintah daerah dan warga Purworejo menyampaikan duka yang mendalam atas kepergian almarhumah," katanya.
Setelah itu, Susilo Bambang Yudhoyono memberikan kata sambutannya. Menurut SBY, almarhumah memiliki jiwa pejuang dan sudah aktif berjuang bersama Jenderal Sarwo Edhie Wibowo. "Tidak sebagai kombatan, tapi melakukan sesuatu untuk melindungi suami dari kejaran pasukan kolonial," ucapnya.
Semasa hidup, katanya, Ibu Ageng selalu memberikan contoh bagaimana sikap tangguh dan tegar sebagai istri prajurit. Ibu Ageng mampu mendidik tujuh putra dan putri unuk menjadi sukses dalam kehidupan mereka.
Dalam catatan keluarga, lanjut SBY, ada nilai karakter ajaran Ibu Ageng yang sangat relevan untuk diterapkan pada kehidupan berbangsa, yakni tangguh, tabah, memilih jalan lurus, mau berkorban, berpihak pada kebenaran dan keadilan serta cinta tanah air.
"Kami bangga dan bersyukur memiliki Ibu Ageng, akan kami kenang selamanya. Selamat jalan Ibu Ageng, semoga pada saatnya nanti Allah mempertemukan ibu dengan kedua orang tua, suami, dan putri ibu, Kristiani Herawati Yudhoyono belahan jiwa saya," tegasnya.
Sementara itu, Agus Harimurti Yudhoyono mengemukakan, pihak keluarga sangat kehilangan atas kepergian Ibu Ageng. Namun, lanjutnya, keluarga tetap mengikhlaskan dengan mengiringi kepergiannya dengan doa yang tulus.
Sebagai cucu, AHY mengaku memiliki banyak kenangan. "Ibu Ageng sangat penyayang, mendorong keluarganya untuk maju dalam pendidikan, mendoakan dan berpuasa sunah untuk kesuksesan kami," tuturnya.(Jas)