Warga Susah, Elpiji Melon Langka di Karanganyar

Photo Author
- Jumat, 3 September 2021 | 18:30 WIB
Pangkalan elpiji 3 kilogram memasang informasi kekosongan barang. (Foto: Abdul Alim)
Pangkalan elpiji 3 kilogram memasang informasi kekosongan barang. (Foto: Abdul Alim)

KARANGANYAR, KRJOGJA.com - Distribusi tabung gas elpiji 3 kilogram di Kabupaten Karanganyar sedang tidak normal. Keterlambatan pengiriman dipicu perbaikan sistem oleh Pertamina.

Kondisi di lapangan, para konsumen mengeluh sulit mendapatkan elpiji subsidi yang biasa disebut ‘tabung melon’ tingkat pengecer wilayah Karanganyar Kota, Matesih, Tawangmangu, Karangpandan dan sekitarnya. Pengecer yang memiliki stok barang menjualnya lebih mahal. Konsumen pun harus memesan agar kebagian jatah.

Dikonfirmasi mengenai hal ini, Kepala Sub Bagian Perekonomian dan SDA Bagian Perekonomian Setda Pemkab Karanganyar, Daryoko mengaku sudah mendengar keluhan di lapangan. Kemudian ia mengklarifikasi hal itu ke agen.

“Beberapa hari ini mendengar keluhan dari masyarakat bahwa nyari gas 3 kilo susahnya bukan main. Setelah saya tanyakan ke agen, ada info dari Hiswana Migas bahwa Pertamina sedang melakukan perbaikan sistem. Itu menyebabkan terlambat pendistribusian ke agen. Imbasnya, agen yang mendistribusi lanjutan ke pangkalan juga terlambat. Padahal tingkat konsumsi tidak berkurang. Itu yang akhirnya membuat pangkalan kehabisan barang,” katanya kepada wartawan di ruang kerjanya, Kamis (2/9/2021).

Ia memastikan kelangkaan barang bukan disebabkan pengurangan jatah distribusi dari Hiswana Migas. Adapun alokasi per hari belum berubah dari sekitar 33 ribu tabung. Harga eceran tertinggi di tingkat pangkalan masih Rp15.500-Rp16.000 per tabung. Berdasarkan klarifikasinya ke agen, Hiswana Migas mengupayakan kondisi berangsur normal mulai pekan depan.

Lebih lanjut dikatakannya, konsumsi harian diperkirakan lebih banyak seiring UMKM yang makin menggeliat selama pelonggaran di PPKM level 3. Dalam hal ini, tidak ada lagi penyekatan jalan yang mengakibatkan tutupnya usaha warung dan kuliner.

Ia juga mengatakan konsumsi tabung gas elpiji 3 kilo juga dipakai selain kebutuhan rumah tangga seperti pertanian non irigasi teknis.

“Elpiji 3 kilo boleh dipakai petani untuk kebutuhan bahan bakar mesin pompa air. Tapi aturannya, yang memiliki lahan maksimal setengah hektare,” katanya.

Sementara itu pengusaha pangkalan gas asal Karanganyar Kota, Sunaryo mengatakan dirinya mendapatkan kiriman 120 tabung per pekan saat kondisi normal. Namun sekarang kirimannya seret. Akhirnya, ia hanya melayani penjualan non tengkulak.

“Hanya tersisa sedikit. Kalau melayani tengkulak enggak cukup. Rumah tangga yang beli satu atau dua tabung saja yang dilayani,” katanya. (Lim)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Ribuan Kendaraan Kena Tilang ETLE, Ini Pelanggarannya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:10 WIB

Libur Nataru, PLN Siagakan 315 SPKLU di Jateng-DIY

Jumat, 19 Desember 2025 | 23:10 WIB

Khitan Massal Warnai Perayaan HUT Pertamina di Cilacap

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:55 WIB
X