SRAGEN, KRJOGJA.com - Anggaran pembangunan dan perbaikan jalan dan jembatan di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Sragen menyusut hingga Rp 100 miliar setahun. Penyusutan anggaran ini karena dana dialihkan untuk penanganan pandemi Covid-19.
Kepala Bidang Bina Marga, DPUPR Sragen, Albert Pramono Soesanto kepada wartawan Jumat (20/8/2021) mengatakan, penurunan anggaran di DPUPR ini juga akan terjadi pada APBD 2022 yang saat ini sedang di susun. Pada APBD 2021, anggaran DPUPR untuk pembangunan jalan dan jembatan hanya dijatah total Rp 50 miliar yang terbagi di APBD penetapan Rp 35 miliar dan APBD perubahan, Rp 15 miliar.
Anggaran itu merosot jauh dibanding tahun sebelumnya dimana setiap tahun DPUPR biasanya dijatah sekitar Rp 150 miliar pertahun untuk pembangunan jalan dan jembatan. "Tampaknya masih akan sama di APBD 2022 mendatang. Karena masih pandemi, anggaran akan direfocusing untuk prioritas penanganan pandemi dulu," ujarnya.
Mengingat minimnya dana yang tersedia tersebut, jelas Albert, pihaknya menetapkan skala prioritas untuk memilih jalan dan jembatan mana yang akan dibangun lebih dulu. Untuk APBD 2021, total ada 14 ruas jalan yang sudah selesai dikerjakan. Di antaranya ruas Gesi-Cengklik senilai Rp 4 miliar, ruas Sonorejo-Gondang Rp 7 miliar dan ruas Brambang-Wonorejo, Rp 1 miliar. "Yang lainnya hanya proyek-proyek kecil yang nilainya di bawah Rp 1 miliar," jelasnya.
Albert menambahkan, beberapa pembangunan dan perbaikan jalan yang dilakukan itu otomatis membuat prosentase jalan rusak menjadi berkurang. Saat ini kondisi jalan raya di Sragen yang baik dan sedang (mantap) sebesar 82 persen dan sisanya yg 12 persen dalam kondisi rusak berat dan ringan. "Namun prosentase itu akan berubah di akhir tahun nanti karena jalan yang rusak pasti bertambah," tandasnya. (Sam)
