Beli Takjil dengan Sampah di Pasar Uwuh Trirejo

Photo Author
- Minggu, 25 April 2021 | 19:30 WIB
Warga menimbang sampah untuk ditukar kupon di Pasar Uwuh. (Foto: Jarot S)
Warga menimbang sampah untuk ditukar kupon di Pasar Uwuh. (Foto: Jarot S)

PURWOREJO, KRJOGJA.com - Pemuda Desa Trirejo Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo membuka Pasar Uwuh sepanjang Ramadan tahun 2021. Pasar takjil yang buka setiap sore itu memiliki aturan unik, yakni membolehkan konsumen membeli aneka makanan dengan menukarkan sampah anorganik yang mereka bawa.

Pasar Uwuh merupakan inisiatif dari pemuda yang mengelola Bank Sampah Tri Guyub Rukun Desa Trirejo. "Kami berinisiatif membuat pasar Ramadan yang unik, mungkin makanannya sudah umum di Purworejo, tapi kami beda dalam cara bertransaksi," kata Koordinator Pasar Uwuh Vabrian Mahendra, kepada KRJOGJA.com, Minggu (25/4/2021).

Menurutnya, sampah bisa menjadi media transaksi di Pasar Uwuh. Caranya, lanjut Vabrian, konsumen membawa sampah anorganik baik berbentuk kertas, plastik, atau logam, lalu ditimbang di pintu masuk pasar.

Sampah kemudian ditukar dengan kupon dari tutup botol plastik warna biru untuk nominal Rp 1.000, putih Rp 2.000, dan kuning Rp 3.000. Nilai kupon disesuaikan dengan bobot dan harga sampah. "Kupon tutup botol itu bisa ditukarkan dengan aneka jajanan yang dijual ibu-ibu PKK Desa Trirejo," ungkapnya.

Menurutnya, terobosan itu cukup berhasil karena beberapa pemuda yang memang sudah memiliki tabungan sampah, membawanya ke Pasar Uwuh. "Sampah itu kami kumpulkan dan diproses di bank sampah. Sebenarnya metode itu sama halnya kebiasaan warga sehari-hari, yakni mengumpulkan dan memilah sampah, lalu disetorkan ke bank sampah," paparnya.

Kendati demikian, aturan menukarkan sampah tidak dilaksanakan secara kaku di Pasar Uwuh. Konsumen yang tidak membawa sampah, tetap bisa berbelanja aneka takjil dengan uang yang mereka bawa.

Dikatakan, konsep belanja takjil dengan sampah dilakukan untuk memacu masyarakat semakin giat menjaga lingkungan. "Ini misi sosial, mengajak masyarakat untuk lebih memperhatikan kelestarian lingkungan, terutama menjaganya dari sampah. Sekaligus juga mengingatkan masyarakat bahwa sampah itu memiliki nilai ekonomi," tegasnya.

Sebanyak 16 lapak dibuka dengan pedagang warga setempat. Mereka berjualan hingga lewat waktu berbuka puasa. Penyelenggara menyediakan tempat yang cukup luas bagi pengunjung yang ingin berbuka puasa di tempat. "Omzetnya lumayan, setiap hari rata-rata Rp 150 ribu," ucapnya.

Warga Trirejo Hanifah Anggraini mengatakan, dirinya senang dengan konsep bertransaksi makanan menggunakan sampah. "Ini baru ada di Purworejo, pemuda kreatif mengonsep cara transaksi ramah lingkungan. Saya jadi semangat dan ikut mengumpulkan sampah untuk ditukar," ungkapnya.

Selain transaksi unik, katanya, Pasar Uwuh diselenggarakan di tempat terbuka sehingga pengunjung tetap dapat menjaga protokol kesehatan. "Saya merasa aman dan nyaman, tidak berdesak-desakan, tempatnya luas dan terbuka," tandasnya.(Jas)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Ribuan Kendaraan Kena Tilang ETLE, Ini Pelanggarannya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:10 WIB

Libur Nataru, PLN Siagakan 315 SPKLU di Jateng-DIY

Jumat, 19 Desember 2025 | 23:10 WIB

Khitan Massal Warnai Perayaan HUT Pertamina di Cilacap

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:55 WIB
X