PURWOREJO, KRJOGJA.com - Jembatan di RT 02 RW 04 Dusun Sikempong Desa Gowong Kecamatan Bruno Kabupaten Purworejo putus diterjang banjir. Jembatan sepanjang delapan meter itu merupakan akses utama bagi warga Desa Watuduwur, sebagian warga Gowong dan Kaliwungu Bruno saat hendak menuju kecamatan dan Kota Purworejo. Putusnya jembatan juga mengganggu akses siswa SMP 42 Purworejo di Watuduwur.
Untuk memulihkan akses, warga Gowong bersama Muspika Bruno mengupayakan pembuatan jembatan darurat dengan besi rangka yang masih bisa digunakan. "Tapi hanya bisa dilintasi sepeda motor, untuk roda empat belum bisa lewat. Untuk motor pun harus hati-hati karena aksesnya jadi sempit," ungkap Kepala Desa Gowong Latoid, kepada KRJOGJA.com, Minggu (21/3/2021).
Penanganan, lanjutnya, sifatnya darurat karena pemerintah desa tidak memiliki kemampuan membangun akses itu hingga kembali normal seperti sediakala. Meski berstatus jalan poros desa, katanya, tapi selama ini jembatan itu dibangun dan diperbaiki Pemkab Purworejo.
Pemdes Gowong melaporkan peristiwa tersebut secara resmi kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purworejo. "Kami berharap pemerintah cepat turun memperbaiki jembatan," tegasnya.
Sekdes Gowong Muh Abdurrofiq menambahkan, sebanyak 125 kepala keluarga (KK) warga Dusun Simunggang, Sikempong, dan Siludah kesulitan akses akibat bencana itu. Selain itu kurang lebih 70 KK penduduk Dusun Sikempong Desa Kaliwungu juga mengandalkan jembatan untuk menuju kecamatan. "Kalau bicara memutar, warga kami yang punya mobil paling merasakan dampaknya, karena jarak dari dusun ke jalan provinsi yang harusnya tiga kilometer, sekarang harus ditempuh lewat Brondong dan jaraknya sampai 12 kilometer," terangnya.
Terpisah, Sekdes Watuduwur Wahib Fatkhurohman mengemukakan, tidak semua kendaraan dapat memutar lewat Desa Brondong. Sebab ada sebagian akses yang rusak parah dan tidak dapat dilalui mobil kecil. "Bagian jalan yang rusak kondisinya bergelombang parah, paling hanya truk yang berani lewat. Untuk sementara aktivitas ekonomi dengan kendaraan kecil, lumpuh total," paparnya.
Namun apabila ada peristiwa darurat seperti ada warga yang sakit, katanya, pasien akan dibawa turun sampai jembatan putus dan dioper dengan kendaraan lain yang datang dari arah Gowong.
Pemdes Watuduwur, lanjutnya, berharap pemkab kabupaten segera mengalihstatuskan jalan itu menjadi ruas kabupaten. "Sudah pernah diusulkan jadi jalan kabupaten, kami masih menunggu realisasinya. Jika sudah alih status, pemkab bisa menangani kerusakan, bahkan membangun akses yang lebih baik," ucapnya.
Jembatan di atas drainase persawahan itu putus akibat saluran banjir pada Rabu (18/3/2021) petang. Kasi Kedaruratan BPBD Purworejo Iman Tjiptadi mewakili Kepala BPBD Sutrisno menuturkan, jembatan dulunya merupakan akses darurat yang dibangun pemkab dengan rangka besi 'H' dan rel kereta api. "Meski ada fondasi tetap tidak kuat menahan derasnya arus, sehingga longsor," tandasnya.(Jas)