Gugus Tugas Agendakan Vaksinasi Corona Tahap Kedua

Photo Author
- Minggu, 7 Februari 2021 | 18:30 WIB

SUKOHARJO, KRJOGJA.com - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo masih menunggu jadwal kegiatan lanjutan program vaksinasi virus corona tahap kedua. Pemberian vaksin direncanakan awal akan digelar Februari ini. Namun kepastiannya masih menunggu kejelasan dari pemerintah pusat mengingat vaksin yang digunakan belum dikirim.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo Yunia Wahdiyati, Minggu (7/2/2021) mengatakan, program vaksinasi virus corona terus lanjut. Sebab masih banyak sasaran vaksin belum menerima vaksinasi virus corona. Mereka akan menerima vaksin secara bertahap sebagai bentuk pencegahan penyebaran virus corona.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo sampai sekarang masih menunggu kejelasan berkaitan kuota vaksin virus corona yang diterima maupun jadwal pelaksanaan vaksinasi dari pemerintah pusat. Perkiraan awal program kegiatan vaksinasi virus corona akan digelar pada Februari ini.

"Vaksinasi virus corona masih terus lanjut setelah Januari lalu sudah selesai digelar tahap pertama. Masih banyak sasaran belum menerima vaksin dan kami masih menunggu pemerintah pusat," ujarnya.

Koordinasi juga dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berkaitan dengan program vaksinasi virus corona. Sebab nantinya proses pengambilan vaksin virus corona dilakukan ditingkat provinsi.

Yunia Wahdiyati yang juga Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo menambahkan, DKK Sukoharjo mencatat sasaran vaksinasi virus corona ada sebanyak 579.681 orang tersebar di 12 kecamatan. Rinciannya, tenaga kesehatan 6.896 orang, pelayanan publik 224.489 orang, masyarakat umum dan pelaku ekonomi 196.910 orang, dan lansia 112.935 orang. Mereka yang disasar nantinya akan mendapat prioritas penanganan mendapatkan vaksin virus corona.

Sasaran tersebut telah didata dan akan mendapat prioritas dalam program vaksinasi virus corona. Data tersebut juga telah dimintakan ke pemerintah pusat agar kuota vaksin virus corona bisa terpenuhi.

Pada pelaksanaan vaksinasi virus corona tahap pertama dimulai 25 Januari lalu di RSUD Ir Soekarno, Sukoharjo ada 10 orang penerima atau sasaran pertama. Mereka diantaranya Ketua DPRD, Kapolres, Kajari, Kepala Pengadilan Negeri, Perwakilan dari Pemerintah Daerah, Perwakilan dari Rumah Sakit, MUI, Pendeta, Ketua IDI, dan unsur media. Sedangkan orang pertama yang mendapatkan suntikan vaksin virus corona adalah Ketua DPRD Sukoharjo Wawan Pribadi.

"Vaksinasi virus corona digelar serentak di 26 faskes tersebar di 12 kecamatan di Sukoharjo. Pemberian vaksin virus corona ini menjadi bagian penting penanganan kasus virus corona di Sukoharjo. Sebab dilihat dari data sangat tinggi," lanjutnya.

Sebanyak 26 faskes yang melayani vaksinasi virus corona tersebut tersebar di 12 kecamatan. Faskes tersebut yakni, 12 puskesmas, 10 rumah sakit dan 4 klinik TNI/Polri. Banyaknya faskes tersebut sebanding dengan jumlah sasaran penerima vaksin virus corona yang juga banyak. Diharapkan pelayanan vaksinasi virus corona bisa terlaksana dengan lancar dan cepat.

Yunia menjelaskan, tingginya kasus virus corona di Sukoharjo diperlukan bentuk antisipasi lain yang intensif, yakni vaksinasi untuk mencegah penularan virus. Vaksinasi sendiri bertujuan untuk mengurangi transmisi atau penularan corona, menurunkan angka kesakitan dan kematian, mencapai kekebalan kelompok di masyarakat (herd immunity) dan melindungi masyarakat agar tetap produktif secara social dan ekonomi.

Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo per 5 Februari 2021 diketahui kasus positif virus corona terakumulasi sebanyak 4.177 kasus. Rinciannya, 252 kasus isolasi mandiri, 186 kasus rawat inap, 3.465 kasus sembuh dan selesai isolasi mandiri dan 274 kasus meninggal dunia.

Kontak erat terakumulasi 1.0345 kasus dengan rincian 88 kasus baru dan 10.257 kasus lama. Dari akumulasi tersebut diketahui ada 3.939 kasus isolasi mandiri dan 6.406 kasus selesai pemantauan. Sedangkan akumulasi suspek 1.020 kasus dengan rincian, 16 kasus isolasi mandiri, 775 kasus selesai pemantauan, 205 kasus rawat inap, 24 kasus meninggal dunia dan 545 kasus swab negatif.(Mam)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Ribuan Kendaraan Kena Tilang ETLE, Ini Pelanggarannya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:10 WIB

Libur Nataru, PLN Siagakan 315 SPKLU di Jateng-DIY

Jumat, 19 Desember 2025 | 23:10 WIB

Khitan Massal Warnai Perayaan HUT Pertamina di Cilacap

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:55 WIB
X