Ada Tiga Ribu Pengangguran Baru di Karanganyar Selama Pandemi

Photo Author
- Minggu, 31 Januari 2021 | 12:10 WIB
Seorang ibu yang sedang menyelesaikan pekerjaan borongan pesanan baju di Karanganyar. (Foto: Abdul Alim)
Seorang ibu yang sedang menyelesaikan pekerjaan borongan pesanan baju di Karanganyar. (Foto: Abdul Alim)

KARANGANYAR, KRJOGJA.com - Pandemi Covid-19 memicu bertambahnya pengangguran. Tercatat, 3.000 pegawai dirumahkan 17 perusahaan yang mempekerjakannya.

Kepala Disdagnakerkop UMKM Karanganyar, Martadi mengatakan jumlah tersebut terhitung tinggi dan mengkhawatirkan. Sebelum pandemi, jumlah pengangguran di Karanganyar sudah mencapai 15 ribu orang.

“Sebelum pandemi sudah terdata 15 ribu pengangguran. Setelah masuk pandemi, tambah 3.000 lagi yang dirumahkan perusahaannya. Totalnya sekarang 18.000 pengangguran,” katanya, Minggu (31/1/2021).

Solusi mengurangi pengangguran bukan secara instan. Saat ini, pihaknya sedang menyempurnakan konsep pusat pengembangan keterampilan atau skill development center (SDC). Sejak 2020, Pemkab Karanganyar membentuk tim SDC yang terdiri dari Bappeda, BPS, Disdagnakerkop UMKM, Disdukcapil dan OPD lainnya. Tim tersebut menjadi wadah para pemangku kepentingan (stakeholders) di daerah dalam rangka mengatasi permasalahan ketenagakerjaan.

“Rencananya membuat pelatihan sesuai lokus-lokus. Kami sudah menggandeng 11 workplace. Misalnya untuk kursus menjahit, keahlian berbahasa asing dan sebagainya. Disiapkan jika nantinya luar negeri membuka lowongan bagi tenaga kerja lokal,” katanya.

Guna mendukungnya, anggaran yang diusulkan untuk kegiatan SDC mencapai Rp1,6 miliar. Sumbernya dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).

“Kami akan mengusulkan agar didanai dari DBHCHT. Usulannya Rp1,6 miliar untuk kegiatan SDC. Karena DBHCHT diatur Kemenkeu, maka kita manut aturannya seperti apa,” katanya.

Kabid Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja Disdagnakerkop UMKM, Herawati mengatakan jumlah pegawai yang dirumahkan selama pandemi Covid-19 fluktuatif. Data terakhir menunjukkan 17 perusahaan merumahkan sampai 3.000 karyawannya. Terkait pengangguran, sebenarnya angkatan kerja memiliki potensi namun enggan bekerja karena belum menemukan pekerjaan sesuai yang diinginkan.

“Minat lulusan SMA/SMK bekerja di level operator kurang. Jadi mereka memilih menunggu pekerjaan tepat. Inilah yang menyebabkan angka (pengangguran) banyak,” katanya. (Lim)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Ribuan Kendaraan Kena Tilang ETLE, Ini Pelanggarannya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:10 WIB

Libur Nataru, PLN Siagakan 315 SPKLU di Jateng-DIY

Jumat, 19 Desember 2025 | 23:10 WIB

Khitan Massal Warnai Perayaan HUT Pertamina di Cilacap

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:55 WIB
X